REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus positif difteri kian bertambah di Kabupaten Tasikmalaya hingga mencapai tujuh orang sampai dengan Jumat (19/1). Mulanya hanya dua warga positif difteri yang sudah dirawat di RS Singaparna Medika Citrautama (SMC).
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan sudah melakukan tes apus tenggorokan terhadap puluhan orang warga di Kecamatan Taraju dan Bojonggambir. Kegiatan yang dibantu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat ini diutamakan pada warga yang dicurigai terkena penyakit difteri.
Mereka merupakan warga yang diduga sering kontak langsung dengan pasien suspect difteri. Hasilnya, Dinkes menemukan lima kasus baru warga positif difteri dari puluhan warga yang diperiksa apus tenggorokan.
"Pemilihan lokasi Bojonggambir dan Taraju karena disana rawan meluas. Hasilnya ada penambahan kasus lima orang positif difteri, semuanya temuan baru. Mereka ini yang tidak sempat dirawat karena sebelumnya kondisi medis baik-baik saja, tetapi sering kontak dengan pasien suspect difteri," katanya pada wartawan, Jumat (19/1).
Sehingga tercatat jumlah total positif difteri menjadi tujuh orang. Rinciannya, satu orang dari kecamatan Sukaresik, satu dari kecamatan Taraju dan lima orang dari Bojonggambir. Ia menyebut penyebaran difteri di Bojonggambir paling banyak di Desa Kertanegla dan Desa Bojongkapol. "Penyebaran difteri memang cepat, apalagi kalau ada kontak langsung, makanya warga harus hati-hati," ujarnya.
Kini, Dinkes masih melakukan pengamatan di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Tujuannya guna mengantisipasi dan mencari temuan kasus difteri baru di wilayah lain. Khusus bagi warga di kecamatan Taraju, Bojonggambir dan Sukaresik dilakukan pengobatan Propilaksis supaya tidak terjangkit difteri dengan memberikan 2x500 mg obat eritromisin sepanjang tujuh hari.
"Kami pun telah melaporkan ke tingkat provinsi dan Kemenkes. Alhamdulilah terakhir kami mendapatkan bantuan 20 unit ADS (anti difteri serum), kami pun nanti akan melakukan ORI (outbreak response immunization) se-kabupaten Tasikmalaya," jelasnya.