REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan korban runtuhnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) masih trauma meski kejadian tersebut naas itu telah berlalu. "Saya perhatikan, anak-anak yang menjadi korban masih trauma dengan kejadian ini," ujar Nasir usai mengunjungi para korban di salah satu rumah sakit di Jakarta, Selasa (16/1).
Para korban merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang yang melakukan studi banding ke sejumlah kota. Perjalanan dimulai dari Palembang ke Jakarta, Yogyakarta, Malang, Bali, dan Lombok.
Di Jakarta, mereka mengunjungi BEI untuk mengetahui mengenai praktik langsung pasar modal. "Kegiatan ini sangat baik, karena memberikan wawasan mengenai pasar modal. Kami berharap kegiatan seperti ini terus diadakan," katanya.
Dia juga berharap pihak BEI dapat menangani pengobatan para mahasiswa yang menjadi korban tersebut dengan baik. "Saya sangat prihatin dengan kecelakaan yang menimpa mahasiswa yang melakukan studi banding tentang pasar modal ini. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, kami melihat ini murni kecelakaan."
Sebagian para korban mengalami memar dan juga patah tulang. Saat ini para korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Kejadian runtuhnya selasar BEI itu terjadi pada Senin pulul 11.55 WIB atau menjelang penutupan sesi siang indeks harga saham gabungan (IHSG).