REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam korban ambruknya selasar di gedung Bursa Eefek Indonesia (BEI) sudah diizinkan pulang dari rumah sakit oleh dokter RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan. Enam orang itu termasuk dari 28 korban yang dirawat setelah peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (15/1).
"Kemarin itu ada 28 korban yang masuk ke RS Siloam. Kemudian enam orang sudah dioperasi dan ada enam lagi yang dijadwalkan akan dioperasi. Enam orang juga sudah dipulangkan," ujar Head of Business Development RS Siloam, Triana Tambunan, Selasa (16/1).
Penanganan korban menurutnya sudah dilakukan sebaik mungkin. Bagi korban yang sudah dioperasi juga sedang ditinjau lebih lanjut dan sedang dalam kondisi distabilkan.
Kondisi korban yang masuk di RS Siloam beragam. Ada yang masuk dengan kondisi pendarahan hebat di bagian kepala sehingga harus dilakukan penanganan secepatnya. Korban tersebut hari ini dijadwalkan kembali melakukan operasi. Kebanyakan korban sendiri mengalami luka atau retak di bagian kaki, tangan, pinggul, panggul, tulang belakang, dan juga bagian kepala.
"Jadi tadi yang operasi juga ada yang operasi gabungan atau joint operation dengan dokter bedah syaraf dan ortopedi. Kebanyakan patah tulang dan luka di kepala. Jadi ya karena jatuhnya cukup tinggi dan ada beban juga," lanjut Triana.
Dari 28 korban yang masuk di RS Siloam, 20 di antaranya tercatat sebagai mahasiswa dari Bina Dharma Palembang yang sedang melakukan studi lapangan. Pihak keluarga dan rektor sendiri juga sudah datang untuk mendampingi korban-korban tersebut.