Senin 15 Jan 2018 18:15 WIB

Jogja Air Show 2018 akan Pecahkan Rekor Muri

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Enam pesawat dari Jupiter Aerobatic Team (JAT) melakukan unjuk kebolehan dalam Jogja Air Show 2014 di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, Minggu (2/3).
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Enam pesawat dari Jupiter Aerobatic Team (JAT) melakukan unjuk kebolehan dalam Jogja Air Show 2014 di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, Minggu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pertunjukan udara yang dikemas dalam Jogja Air Show (JAS) akan kembali digelar. Kegiatan wisata dirgantara ini rencananya akan digelar dua hari pada 17 dan 18 Februari 2018. Selain menyajikan atraksi yang menarik, JAS juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adisutjipto Marsekal Pertama (Marsma) TNI Novyan Samyoga mengatakan, pada perhelatan tahun ini juga akan digelar pemecahan rekor 50 Paramotor terbang bersama di Pantai Depok dan Parang Kusumo secara bersama-sama. "Selain itu juga dilakukan penerbangan chuck glider terbanyak," ujarnya dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Senin (15/1).

Kegiatan yang ke-13 ini akan dihelat di Pantai Parangtritis, Pantai Depokdan Watu Gupit. Selain itu, kegiatan juga digelar di Pantai Parangkusumo. Pertunjukan ini diisi dengan penampilan paralayang dan gantole yang dapat dinikmati di Pantai Parangtritis dan Watu Gupit.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati atraksi dari paramotor yang dilakukan di Pantai Parangkusumo. Tak hanya itu, komunitas microlight yang setiap pekan latihan di Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta juga siap memberikan atraksi di Laguna Depok bersama dengan atraksi dari terjun payung dan trike.

Menurutnya, JAS tahun ini juga akan menampilkan atraksi dari seluruh olah raga kedirgantaraan di antaranya Solo Aerobatic, EC 12 B Colibri, Fix Wing, aeromodelling. Selain itu, ajang ketangkasan olah raga di udara ini juga akan dimeriahkan atraksi Jupiter Aerobatic Team dan juga pentas seni serta lomba fotografi.

"Tahun ini sengaja tidak memakai istilah Internasional karena khusus 2018 akan memberikan peluang pada atlet-atlet lokal untuk menunjukkan kebolehan tampil dalam JAS," kata Novyan. Selain itu, yang lebih menarik juga akan diselenggrakan event Adisutjipto Urban Obstacle Run.

Menurutnya, event ini hanya satu-satunya di Indonesia, yang akan menghadirkan ribuan atlet dari luar negeri. Kegiatan ini dikemas dalam lomba lari 10K yang dilengkapi dengan beberapa obstacle sehingga dapat lebih memacu adrenalin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement