Selasa 09 Jan 2018 10:58 WIB

Lima Artefak Keluarga Risma Disimpan di Museum NU

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) didampingi Pendiri Museum NU Choirul Anam (kiri) mengamati benda bersejarah di Museum Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1). Kunjungannya dengan ditemui Ketua PC NU Surabaya Ahmad Muhibin Zuhri dan Pendiri Museum NU Choirul Anam itu untuk menyambung silaturahmi.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) didampingi Pendiri Museum NU Choirul Anam (kiri) mengamati benda bersejarah di Museum Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1). Kunjungannya dengan ditemui Ketua PC NU Surabaya Ahmad Muhibin Zuhri dan Pendiri Museum NU Choirul Anam itu untuk menyambung silaturahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekitar lima artefak atau benda-benda peningalan bersejarah yang ada kaitannya dengan Nahdatul Ulama (NU) milik keluarga besar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disimpan di Museum NU di Jalan Gayungsari Timur Kota Surabaya.

Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Surabaya Muhibin Zuhri, mengatakan ada lima artefaknya sudah disimpan di Museum NU yakni keris, ndok bledhek, klak bahu dan dua buah gaman keris tombak. "Bu Risma berharap supaya Museum NU bisa menjadi salah satu destinasi edukasi sejarah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya di Surabaya, Selasa (9/1).

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk mengembangkan museum yang telah diresmikan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) pada 2004. Selain mengembangkan Museum NU, ia bersama wali kota sudah sepakat untuk bekerja sama mengembangkan dan memberdayakan warga nahdliyin, terutama dalam mengangkat harkat dan martabat dalam bidang ekonomi.

"Salah satu pemberdayaannya, nanti akan dibentuk koperasi dari warga nahdliyin dan untuk warga nahdliyin. Mungkin nanti ada ritel atau apa saja yang nanti produknya bisa diisi oleh warga sendiri. Nanti akan kami diskusikan lebih lanjut," katanya.

Muhibin juga mengaku senang atas kunjungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Museum NU, Senin (8/1) untuk melihat langsung beberapa koleksi yang dititipkan keluarganya dan kilas balik sejarah sesepuhnya. Sebab, lanjut dia, Tri Rismaharini diakui salah satu keturunan dan keluarga besar pendiri NU di era awal.

Risma saat kunjungannya ke Museum NU menjelaskan bahwa dirinya masih keturunan pendiri NU, karena kakek buyutnya yang bernama Jayadi merupakan salah satu pendiri NU. Jayadi ini memiliki dua anak, kakeknya Wali Kota Risma dan kakenya Mohammad Nuh (mantan Menteri Pendidikan RI). "Mbah Jayadi itu pendiri NU. Beliau dari nasab bapak saya," kata Risma.

Bahkan, Wali Kota Risma menceritakan bapaknya pernah ikut kakeknya yang rumahnya di Blauran Gang 4. Rumah itu ditempati para santri yang ikut resolusi jihad yang digagas oleh KH Wahad Hasbullah. "Para santri-santri itu tidur di sana. Bapakku tahu betul soal ini dan pernah cerita. Jadi, memang saya keturunan NU," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement