Ahad 01 Sep 2019 17:18 WIB

Jalan Yos Sudarso Surabaya Ditutup Selama Enam Bulan

Penutupan Jalan Yos Sudarso terkait pengerjaan basement alun-alun kota Surabaya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melanjutkan pengerjaan tahap empat proyek basement alun-alun yang berada di Jalan Yos Sudarso Surabaya. Akibatnya, Pemkot Surabaya harus menutup sementara ruas Jalan Yos Sudarso tersebut.

Penutupan dimulai pada Ahad (1/9) hingga enam bulan ke depan. Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Iman Kristian mengatakan, penutupan dilakukan dalam rangka pembangunan bagian basement alun-alun.

Baca Juga

Akan dilakukan penutupan Jalan Yos Sudarso dan langsung dimulai pengerjaan pembuatan konstruksi basement. Kurang lebih bisa 4-6 bulan pengerjaan, tapi kita upayakan secepatnya, karena itu pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam,” kata Iman di Surabaya, Ahad (1/9).

Iman menjelaskan, pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso selama enam bulan itu, terdiri dari pembuatan dinding penahan keliling, pembuatan atap plat basement (landasan jalan) dan penggalian bawah tanah. Pengerjaan alun-alun seluas 1,4 hektare yang menggunakan anggaran multiyears ini ditarget keseluruhan selesai pada Desember tahun 2020.

“Anggaran total keseluruhan Rp 70 miliar. Tahun 2019 dianggarkan Rp 20 miliar dan sisanya di tahun depan,” ujar Imam.

Iman mengatakan, sebagian pembangunan basemen sisi barat sudah selesai dilakukan sejak Juli. Pada tahap tersebut, pihaknya tidak melakukan penutupan ruas secara utuh karena pengerukan tanah hanya dilakukan di sekitar saluran utilitas.

Saat ini, proyek memasuki tahap pengerukan basemen sisi timur sehingga jalan tersebut harus ditutup total. Jika hanya ditutup sebagian dan kendaraan masih melintas di jalan tersebut, dikhawatirkan konstruksi jalan tidak kuat menahan beban karena belum dipasang dinding penahan.

Kasi Manajemen Rekayasa Lalin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Beta Ramadhani menyampaikan, selama Jalan Yos Sudarso ditutup, Dishub Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. “Rekayasa lalin sama seperti tes PIT (Pile Integrity Test), cuma perbedaannya Jalan Simpang Dukuh menjadi dua arah dan Jalan Ketabang Kali sisi timur akan berubah arah,” kata Beta.

Disamping itu, untuk meminimalisir tingkat kemacetan, pihaknya memastikan akan menerjunkan beberapa personil untuk melakukan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas. Setidaknya ada 60 personil dari jajaran Dishub Surabaya yang akan disiagakan.

Rinciannya yakni, 30 personil Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas, Pengawasan Parkir 15 Personil, dan Pengawasan Traffic Light 15 Personil. “Dari Dishub akan menurunkan 60 personil, nanti mereka akan terbagi menjadi tiga shift,” ujarnya.

Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Tirto menambahkan, untuk mengantisipasi dan meminimalisair tingkat kemacetan, pihaknya juga menerjunkan beberapa personil yang terbagi shift. Setidaknya ada 20 personil yang disiagakan. Mereka nantinya tersebar di 10 titik lokasi yang dinilai rawan terjadi kemacetan.

“Personil yang kita libatkan shift pagi kurang lebih ada 20 yang tersebar di 10 titik, diantaranya depan Tunjungan Plaza (TP), Blauran, Tidar, Praban, Siola, Traffic Light Undaan - Ambengan, lokasi Jalan Yos Sudarso, dan di depan Stasiun Gubeng,” kata Tirto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement