Senin 08 Jan 2018 13:29 WIB

Antisipasi Penumpukan, Imigrasi Tangerang Buka Akhir Pekan

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Gita Amanda
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Herman Lukman memantau penumpukan antrian pembuat paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Senin (8/1).
Foto: Singgih Wiryono/REPUBLIKA
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Herman Lukman memantau penumpukan antrian pembuat paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Herman Lukman, mengatakan untuk mengantisipasi jumlah antrian yang semakin menumpuk Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang memberlakukan dua kebijakan. Pertama, kata dia, dengan cara mengunci sementara pendafataran agar tidak over dan bisa menyelesaikan jumlah antrean yang sudah pada bulan Januari.

"Kami usahakan agar antrean di Januari bisa selesai Januari, jadi tidak lolos sampai Februari, terlebih Maret," ujar dia saat ditemui Republika.co.id di Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang, Senin (8/1).
 
Kemudian kebijakan kedua adalah dengan cara membuka pelayanan di akhir pekan. Ahad (7/1) lalu, Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang membuka pelayanan simpatik di akhir pekan. Pada akhir pekan, kata dia, akan dilayani 200 pembuatan paspor.
 
"Jadi harus ekstra lembur. untuk menyikapi adanya penumpukan akhirnya kita ambil kebijakan itu, hari Sabtu lembur kantor-kantor imigrasi yang pelayanannya over (termasuk Tangerang)," kata dia.
 
Sebelumnya, Herman juga menjelaskan, penumpukan terjadi disebabkan dua hal. Pertama, karena Kantor Imigrasi di Jakarta sedang menutup permintaan pembuatan paspor hingga bulan Maret karena jumlah pemohon yang banyak. Hal tersebut menyebabkan pemohon paspor beralih ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang. Kedua, karena adanya masyarakat yang mencoba curang dalam mengambil antrean dengan cara mendaftar di lebih dari satu kantor Imigrasi.
 
Selain itu, Herman juga menjelaskan, musim ibadah umroh menjadi pengaruh besar permintaan pembuatan paspor. Menurut dia, ada perubahan tren masyarakat dari ibadah haji ke ibadah umroh.
 
"Umroh haji dominan, karena memang kan kuota haji sedang susah, jadi banyak yang lari ke umroh," kata dia.
 
Herman juga membantah adanya permainan calo dan oknum dalam pembuatan paspor. Diterapkannya sistem online dalam pembuatan paspor, lanjut dia, akan sangat sulit ada permainan calo di sana.
 
"Kan antreannya dari Whatsapp, jadi nggak bisa serobot dong," ujar dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement