Senin 08 Jan 2018 00:56 WIB

Hinca Ungkap Perjalanan Demokrat Berkoalisi dengan PDIP

Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan memberikan keterangan kepada media usai melakukan Pendaftaran Pemilu 2019 di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan memberikan keterangan kepada media usai melakukan Pendaftaran Pemilu 2019 di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkap dari 17 pasangan calon gubernur maupun wakil gubernur yang didukung Demokrat, dua Pilkada yakni Jawa Tengah dan Kalimantan Barat diputus di detik-detik terakhir sebelum pengumuman.

Hinca mengatakan, untuk Pilkada Jawa Tengah, Demokrat memutuskan mendukung kader PDIP Ganjar Pranowo setelah semalam sebelumnya melakukan pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Saya sebagai sekjen, berkomunikasi dengan sangat intens tadi malam dengan sekjen PDIP Hasto. Kami bicara banyak berdiskusi banyak untuk menyelesaikan hal tentang Pilkada dimana kami bisa bersama dan di mana kami bisa berkompetisi," ujar Hinca di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta pada Ahad (7/1).

Menurut Hinca, dalam pertemuan tersebut ia juga menyinggung kebersamaan PDIP dengan Demokrat selama 10 tahun di Kalimantan Barat mendukung Gubernur Kalbar Cornelis. Selanjutnya, untuk Pilkada Gubernur Kalbar 2018, PDIP dan Demokrat sepakat mengusung pasangan calon Karolin Margret Natasa-Suryatman Gidot.

Berdasarkan pengalaman itu keduanya pun sepakat untuk melanjutkan koalisi dengan Caroline berasal dari PDIP, dan wakilnya Gidot dari DPD Demokrat Kalbar.

"Bersamaan dengan itu, kami diskusi lagi di mana kami bisa bekerja sama, bahwa Demokrat dan PDIP bersama di Jawa tengah. Itulah kami mendukung Ganjar dan pasangannya di Jawa Tengah," ujar Hinca.

Hinca pun mengatakan, hal itu membuktikan Demokrat dapat berkoalisi dengan partai mana pun termasuk halnya PDIP.

"Ini sekaligus membuktikan Demokrat bisa bekerja sama dengan siapa saja termasuk PDI Perjuangan. Pertemuan setengah 9 malam," ujar Hinca.

Hinca melanjutkan, Demokrat juga tidak mempersoalkan Ganjar yang kerap dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi KTP elektronik di Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam diskusi dengan PDIP, Demokrat juga telah membahas persoalan tersebut.

"Kami diskusi panjang dengan Hasto. Saya telpon sendiri Ganjar semalam. Menanyakan itu clear dan kami dukung," ujar Hinca.

Terakhir, Hinca juga mendukung pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang meminta agar pelaksaan Pilkada jauh dari kampanye hitam maupun berbau SARA. Ia berharap proses Pilkada berlangsung damai serta jujur dan adil.

"Saya sepakat dengan sahabat saya Bung Hasto. Mari kita berpolitik pilkada ini riang gembira tinggalkan politik sara kampanye hitam dan seterusnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement