REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY mempunyai potensi digitalisasi kestimewaan yang perlu diintegrasikan dari berbagai piha, baik, komunitas, pendidikan, maupun bisnis yang harus digali dan dikolaborasikan.
Hal ini agar ikut mewujudkan keistimewaan Yogyakarta secara terintegratif dan kolaboratif. "Untuk itu kami mengajak mereka menggiatkan kegiatan berbasis digital," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primanto usaimelakukan pemaparan tentang digitalisasi keistimewaan Yogyakarta di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (4/1).
Misalnya, kata Roni menambahkan, kegiatan untuk mengaktualisasikan keistimewaan. "Budaya Yogyakarta seperti apa, sejarah tentang Yogyakarta, dan sebagainya yang disampaikan secara digital. Untuk itu ruang lingkupnya banyak mulai dari infrastruktur, pendidikan, jejaring dan kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya,.
Diakui Roni, saat ini sudah banyak berbagai stakeholder yang memiliki informasi, tetapi masih tersebar ke berbagai kalangan. "Nantinya diharapkan dikumpulkan menjadi satu yang mudah diakses masyarakat secara digital. Sehingga masyarakat mudah memahami," katanya.
Tentu saja, Roni menambahkan, Program ini tidak teruslima tahun selesai, melainkan harus berlanjut yang dikemas dalam tatakelola keistimewaan berbasis digital, salah satunya dalam bentuk aplikasi.
Untuk anggarannya, kata dia, tidak hanya dari APBD, melainkan juga bisa mengajak dunia bisnis ikut terlibat." Tahun ini dilakukan penyusunan perencanaannya seperti apa menyelesaikannya menjadi sebuah program Yogya Smart Province," ujar Roni.