Sabtu 06 Jan 2018 17:21 WIB

Hunian Hotel di Sanur Terus Meningkat

Obyek wisata Big Garden Corner, Padang Galak, Sanur, Bali
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Obyek wisata Big Garden Corner, Padang Galak, Sanur, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bali, Maria Antonia Dezire Mulyani menyebutkan hunian hotel di kawasan wisata Sanur dan sekitarnya sekarang berkisar 60-70 perse.

"Hunian hotel meningkat seiring gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat," kata Kadispar Kota Denpasar Dezire Mulyani di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, meningkatnya hunian kamar hotel terasa sejak peralihan tahun 2017 hingga sekarang.

Kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya Kota Denpasar sudah ada peningkatan dibanding pada bulan November atau sejak ditetapkan Gunung Agung menjadi level IV atau Awas.

Berkat pemerintah pusat dan daerah secara gencar melakukan promosi sektor pariwisata, dan memberikan jaminan keselamatan dan keamanan jika sewaktu-waktu gunung tertinggi di Bali itu meletus.

"Pemerintah pusat dan daerah sudah melakukan promosi. Bahkan sejumlah pejabat negara berakhir tahun 2017 dengan mengisi liburannya di Pulau Dewata," ujarnya.

Dezire mengatakan saat ini pihaknya bersama "Bali Tourism Hospitality (BTH)" telah melakukan finalisasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) mitigasi bencana seandainya terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Ia mengatakan BTH sendiri merupakan perkumpulan pelaku pariwisata, Kementerian Pariwisata, Pemerintah kabupaten dan kota dan instansi terkait guna mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung khususnya di sektor pariwisata.

"Saat ini SOP mitigasi bencana tentang penanganan wisatawan jika terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai akibat adanya aktivitas Gunung Agung kini sedang difinalisasi dan SOP tersebut telah dilakukan simulasi beberapa waktu lalu, saat ini hanya menunggu untuk ditetapkan saja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement