Kamis 04 Jan 2018 15:09 WIB

Jelang Haul Habib Ali ke-106, Panitia Ingin PKL Tertata

Rep: Andrian Saputra/ Red: Budi Raharjo
membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi akan berlangsung awal pekan depan. Panitia penyelenggara pun mulai melakukan persiapan untuk haul ulama yang menggubah kitab simthut duror.

Panitia Haul Habib Ali Al Habsyi yang juga tokoh Kelurahan Semanggi Pasar Kliwon, Abdullah AA, mengatakan puncak haul berlangsung pada 8-9 Januari. Meski begitu, masyarakat sekitar akan memulai haul mulai Jumat (5/1) sore dengan pembacaan Alquran dan beberapa kitab karya habib Ali.

Diperkirakan pada puncaknya nanti ratusan ribu jamaah dari berbagai daerah akan tumpah ruah memadati jalan Kapten Mulyadi atau sekitar Masjid Riyadh, Semanggi, Pasar Kliwon. Di sana menjadi tempat berlangsungnya acara.

Ini agenda yang sudah dilaksanakan oleh keluarga Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi dari tahun 1920. "Pemkot Solo selama 7 tahun ini sudah memasukan di kalender event Solo," kata Abdullah AA yang juga menjabat sebagai anggota komissi I DPRD Kota Solo pada Kamis (4/1).

Abdullah menjelaskan, jamaah yang hadir tak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan sejumlah negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Pada puncaknya nanti, jamaah akan diajak untuk menggali ilmu-ilmu agama yang ditulis Habib Ali dalam kitab-kitabnya.

Berkaca pada penyelenggaraan haul tahun lalu, Abdullah mengatakan, haul ke-106 habib Ali juga mempunyai efek terhadap perekonomian terutama di sekitar Pasar Kliwon. Jamaah yang berdatangan beberapa hari sebelum acara puncak menjadi berkah tersendiri khsususnya bagi pemilik penginapan, rumah makan, pedagang kaki lima yang tak jauh dari lokasi acara.

Meski demikian, pada haul tahun ini, Abdulllah berharap Pemkot Solo untuk dapat membantu perihal penataan PKL yang berjualan di sekitar lokasi acara pada saat puncak haul berlangsung.  "Berkaca tahun lalu PKL ini butuh perhatian, khawatir ini akan mengganggu kekhusyukan hadirin yang mengikuti kegiatan," katanya.

Menurutnya, Pemkot Solo dapat memberikan bantuan dengan penyediaan stand-stand agar PKL tak sembarangan membuka lapak berjualan. Selain itu, Abdullah juga meminta juru parkir tak menaikan tarif parkir bagi kendaraan-kendaraan jamaah yang datang ke haul Habib Ali.

Sebab pada tahun lalu, kata dia, banyak jamaah yang mengeluhkan besarnya tarif parkir yang dikenakan mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu per kendaraan roda empat. Saat ini panitia terus melakukan persiapan termasuk untuk penyediaan hidangan bagi jamaah. Panitia menyiapkkan 4 ton beras dan 280 ekor kambing untuk puncak acara.

Abdullah menambahkan, pada haul nanti selai  membaca sejarah dan kitab-kitab Habib Ali, jamaah yang hadir juga akan diajak untuk berdoa bersama yang ditujukan bagi keselamatan umat muslim khususnya bagi warga Palestina.

Untuk diketahui, Habib Ali adalah seorang sufi yang lahir di desa Tarim, Hadramaut pada 24 syawal 1259 hijriyah atau 1839 masehi. Habib Ali merupakan putra dari habib Muhammad bin Husain Al Habsyi dan Habibah Alawiyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri.

Sejak kecil, Habib Ali dikenal sebagai anak yang cerdas dan kuat dalam menghafal Al Quran dan Hadits.  Ia sempat berguru pada seorang sufi ternama kala itu yakni habib Abdullah bin Husein bin Thahir yang kemudian mengarang sejumlah kitab salah satunya yakni Simtut Duror yang berisi pujian-pujian untuk Rasulullah. Habib Ali meninggal pada Ahad 20 Rabiul Tsani 1333 hijriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement