Senin 01 Jan 2018 18:43 WIB

Kebun Binatang Surabaya Dikunjungi 90 Ribu Pengunjung

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat-lihat fauna air laut dan air tawar di Gedung Akuarium Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kamis (6/4).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Pengunjung melihat-lihat fauna air laut dan air tawar di Gedung Akuarium Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kebun Binatang Surabaya (KBS) masih jadi salah satu tempat tujuan wisata favorit masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Terbukti, selama libur tahun baru 2018, kebun binatang tersebut mencatatkan sekitar 90 ribu kunjungan, atau naik sekitar 50 persen dibanding tahun sebelumnya, yang hanya dikunjungi sebanyak 61 wisatawan.

"Pengunjung KBS pada libur tahun baru kali ini mencapai 52.463 pengunjung. Secara akumulasi dalam libur tiga hari (29 Desember 2017-1 Januari 2018) mengalami kenaikan 50 persen atau mencapai sekitar 90 ribu pengunjung, kata Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Laily Widya Arishandi di Surabaya, Senin (1/1).
 
Laily mengaku, KBS telah menyajikan berbagai hiburan khusus di libur Natal dan Tahun Baru, guna memanjakan pengunjung. Mulai sajian bersifat edukasi dan konservasi, hingga dibukanya wahana baru, yaitu Breakfast With Elephant.
 
Pada tahun ini adanya wahana baru, yaitu Breakfast With Elephant yang menjadi iming-iming bagi para pengunjung yang akan ke KBS. Di Breakfast With Elephant, pengunjung akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 75 ribu per orang, ujar Laily.
 
Dengan tiket masuk tersebut, kata Laily, prngunjung mendapatkan tiga keuntungan sekaligus. Dimana, pengunjung bisa dimanjakan sensasi riding gajah, kuliner khas Surabaya, dan foto langsung jadi dengan satwa. Satwa yang disediakan ada burung kakatua jambul kuning, burung elang, burung nuri bayan, iguana, dan gajah.
 
Selain wahana Breakfast With Elephant, kami juga menawarkan berbagai hiburan lainnya. Di awal tahun ini, kami juga menghadirkan Panji Sang Petualang untuk mengedukasi pengunjung mengenai satwa reptil seperti buaya dan ular, kata Laily.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement