Sabtu 30 Dec 2017 22:02 WIB

Menhub Minta Ada Angkutan Feeder di Pelabuhan Tanjung Emas

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) menyapa calon penumpang saat meninjau Terminal Bus Tipe A Bawen di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12). Tinjauan sejumlah titik terminal bus di Jateng tersebut untuk memantau kesiapan  angkutan darat dalam menghadapi arus balik Natal dan Tahun Baru 2018.
Foto: Aji Styawan/Antara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) menyapa calon penumpang saat meninjau Terminal Bus Tipe A Bawen di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12). Tinjauan sejumlah titik terminal bus di Jateng tersebut untuk memantau kesiapan angkutan darat dalam menghadapi arus balik Natal dan Tahun Baru 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Maraknya keluhan tarif angkutan dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang terlalu membebani penumpang kapal direspon oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menhub pun mengusulkan agar Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah menyediakan angkutan feeder (pengumpan) dari pelabuhan ke sejumlah sub terminal menuju luar kota Semarang.

"Saya sangat mengapresiasi Jawa Tengah punya BRT yang menghubungkan Terminal Bawen di Kabupaten Semarang-Stasiun Semarang Tawang (Kota Semarang)," ujar Budi saat meninjau halte pemberangkatan Bus Rapid Transit (BRT) Terminal Bus Tipe A Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12).

Namun, kata Budi, ada catatan bahwa penumpang dari Kalimantan yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas dan dari Tanjung Emas ingin ke Bawen atau ke Magelang masih terputus. "Sehingga sering dikompasi," jelasnya.

Karena itu, Budi meminta harus ada angkutan pengumpan dari dan ke pelabuhan Tanjung Emas. Sehingga pada saat puncak kedatangan penumpang seperti halnya musim liburan panjang Lebaran atau Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak dikeluhkan masyarakat.

Kendati begitu, Menhub mengakui secara umum penyelenggaraan transportasi dengan BRT di Terminal Bawen cukup bagus. Karena infrastrukturnya juga masih relatif baru. "Saya kira ini harus dirawat dengan baik agar kebutuhan transportasi masyarakat dapat terlayani dengan baik," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement