Sabtu 30 Dec 2017 16:45 WIB

KPAI Awasi Buku Lain dari Penulis Buku Balita Terkait LGBT

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, akan ikut mengawasi buku-buku lain yang ditulis oleh penulis Intan Noviana. Beberapa waktu lalu, KPAI mendapat laporan terkait buku yang berkonten dan berani mengampanyekan Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang ditulis oleh Intan Noviana dengan penerbitnya Pustaka Widyatama.

"Setelah ditelusuri, penulis Intan Noviana cukup produktif menulis buku anak-anak, jumlah buku yang sudah diterbitkan juga banyak," ujar Retno di Jakarta, Kamis (28/12).

Buku-buku itu berjudul "Belajar Membaca Tanpa Mengeja" dengan seri 1 dan seri 2, "Sembilan Langkah dalam 9 Hari Anak Balita Lancar Membaca dengan Metode Tanpa Mengeja", "1000 Anak Lancar Membaca Tanpa Dieja" dan lain sebagainya.

"Dari situ, KPAI juga mendorong Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk ikut menegur para penerbit yang menjadi anggota, saat buku mereka terindikasi mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan radikalisme," ujarnya.

Meskipun begitu pada hari ini Retno mengungkapkan penerbit terkait buku balita berunsur LGBT telah melakukan permohonan maaf kepada KPAI dan mengakui terjadinya kesalahan pada konten atau isi buku tersebut.

Sebelumnya, viral sebuah potret buku untuk Balita dengan judul Balita Langsung Lancar Membaca dengan metode BSB (bermain sambil belajar), yang menuliskan kata-kata yang diduga mengkampanyekan LGBT. Penggalan buku tersebut menyebar melalui media sosial.

Diduga, buku yang diterbitkan pada 2010 tersebut masih digunakan sejumlah pihak. Meskipun, menurut penerbit, buku tersebut telah ditarik dari pasaran sejak 2011 hingga 2012 lalu karena mendapat protes masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement