Rabu 27 Dec 2017 21:13 WIB

Menkes Minta Bantuan Menag Sosialisasikan Imunisasi Difteri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Menkes Nila Farid Moeleok
Menkes Nila Farid Moeleok

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta bantuan Menteri Agama untuk turut mensosialisasikan imunisasi difteri kepada masyarakat. Sebab, tak sedikit masyarakat yang masih menolak melakukan vaksinasi.

Hal ini disampaikan Menkes usai menghadiri rapat terbatas terkait penanganan difteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. "Tadi tentu ada Kemenag, saya minta tolong tidak ada penolakan, jadi kalau sudah ada memang wabah, KLB seperti ini, mau nggak mau kita harus lakukan. Jadi tidak boleh ditolak," kata Nila di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12).

Nila menegaskan, imunisasi merupakan satu-satunya cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah difteri. "Penanganannya ya imunisasi, nggak ada yang lain," ujarnya.

Saat ini, imunisasi diberikan di tiga provinsi yang mencakup sekitar 50 persen anak yakni di Jakarta, Banten, dan juga Jawa Barat. Kendati demikian, dia menekankan, imunisasi masih akan dilanjutkan hingga provinsi-provinsi lainnya.

Menurut dia, kasus difteri yang paling banyak muncul yakni di daerah Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan juga Banten, serta Aceh dan Sumatera Barat. Tingginya kasus yang muncul, lanjutnya, juga disebabkan oleh padatnya populasi di suatu daerah.

Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi pun meminta agar Kemenkes tetap melanjutkan langkah yang telah dilakukan untuk menangani kasus difteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement