REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melewati 257 hari atau lebih dari delapan bulan, penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura. Novel masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri.
Diketahui, pada (11/4) lalu Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosis sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Untuk memperbaiki hal tersebut telah dilakukan dua kali operasi.
Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Namun, karena pertumbuhan belum maksimal maka dilakukan operasi kedua. Dan sampai saat ini, pertumbuhan di bagian putih belum maksimal.
"Padahal bagian ini berfungsi memasok 'makanan' pada bagian hitam mata. Dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal," terang Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (27/12).
Febri melanjutkan, menurut keterangan dari tim dokter, diperkirakan masih butuh waktu satu sampai dua bulan lagi sebelum operasi bagian hitam pada mata Novel. Sehingga, kemungkinan tahun depan Novel masih terpisah dengan keluarga dan koleganya karena belum dapat kembali ke Indonesia.