Selasa 26 Dec 2017 15:48 WIB

MBS akan Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah dari pabrik (ilustrasi).
Foto: Septianjar Muharam
Sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah dari pabrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman serahkan dokumen pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal ke Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan. Ini jadi langkah awal untuk pembangunan IPAL di MBS Prambanan.

Dokumen diserahkan Kepala Dinas LIngkungan Hidup (LH) Kabupaten Sleman, Purwanto dan diterima Bupati Sleman, Sri Purnomo di Komplek MBS Prambanan. Selanjutnya, dokumen diserahkan Bupati Sleman kepada pengelola Muhammadiyah Boarding School Prambanan di Sleman.

Penyerahan dokumen pengadaan IPAL itu didampingi Badan Pelaksana Harian (BPH) Prambanan Sleman, Samsul Bakri. Dalam kesempatan yang sama, turut diserahkan pula bantuan bibit tanaman buah berupa bibit manggis, mangga dan kepel kepada MBS Prambanan.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap, Pondok Pesantren yang menampung ribuan santri lebih terjaga lingkungan dan kesehatannya. Untuk itu, ia merasa santri-santri akan lebih nyaman apabila IPAL Komunal sudah bisa berfungsi.

"Sebab, banyaknya santri yang mondok tentu menimbulkan banyak limbah, dan jika itu tidak segera bisa ditangani akan menimbulkan masalah," kata Sri, Senin (25/12) lalu.

Sedangkan, Badan Pelaksana Harian, Samsul Bakri melaporkan, Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman sudah berusia 10 tahun. Menurut Samsul, selama 10 tahun itu merupakan fase perjuangan yang luar biasa, hingga sampai sebesar hari ini.

"Yang semula santrinya hanya sedikit hanya puluhan, tapi saat ini sudah mencapai ribuan yang berasal dari seluruh Indonesia," ujar Samsul.

Ia menambahkan, kondisi pesantren yang saat ini terbilang telah representatif bahkan tidak lagi mampu menampung semua santri yang mendaftar. Maka itu, MBS Prambanan Sleman melaksanakan proses seleksi sebelum menentukan santri-santri yang diterima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement