Ahad 24 Dec 2017 19:45 WIB

Pendaftaran Pendakian Rinjani akan Dilakukan Secara Daring

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Gunung Rinjani salah satu objek wisata di Lombok, NTB.
Foto: Antara
Gunung Rinjani salah satu objek wisata di Lombok, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) berencana menerapkan sistem pemesanan mengunjungi Gunung Rinjani secara daring (online).

Kasubag Tata Usaha Balai TNGR Dwi Pangestu mengatakan, rencana ini sedang dimatangkan sebelum mulai direalisasikan pada 2018.

"Tahun depan kami Insya Allah menerapkan sistem booking online," kata Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (24/12).

Menurut Dwi, sistem pemesanan secara daring akan membantu Balai TNGR dalam menyiapkan database dalam merekap pengunjung yang datang ke Gunung Rinjani. Dengan begitu, data dan asal negara maupun daerah pengunjung akan tercatat dan terlihat langsung secara daring.

Dwi melanjutkan, para pengunjung terutama wisatawan mancanegara kebanyakan datang ke Gunung Rinjani setelah berwisata di Bali.

Sebelumnya, Balai TNGR pernah membuat rekapitulasi asal negara para pengunjung. Namun, hal ini lambat laun terkendalaketerbatasan personel di pintu masuk Gunung Rinjani dan sistem database yang sedang dalam perbaikan.

"Saat ini karena keterbatasan petugas kami di pintu masuk pendakian, dan sistem database yang masih diperbaiki, kami belum dapat membuat statistik tersebut," lanjut Dwi.

Dwi menambahkan, setelah penutupan jalur pendakian yang akan dilakukan per 31 Desember 2017, Balai TNGR akan melakukan pembenahan, termasuk persiapan sistem pemesanan secara daring untuk mendapatkan hasil data yang valid dari pengunjung yang datang ke Gunung Rinjani.

Sebelumnya, Balai TNGR akan menutup jalur pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2018 karena cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan jiwa wisatawan.

"Penutupan jalur pendakian mempertimbangkan kondisi cuaca di atas gunung dan untuk kepentingan pemulihan kawasan taman nasional," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Agus Budi Santosa.

Agus mengatakan informasi penutupan jalur pendakian sudah disebar ke semua pihak yang berkepentingan, baik Dinas Pariwisata NTB, dan kabupaten/kota serta para pelaku pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement