Kamis 21 Dec 2017 14:10 WIB

Dedi Mulyadi: Kami Membuka Komunikasi Termasuk dengan Emil

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andri Saubani
 Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi kantor DPP Partai GOlkar di Jakarta, Rabu (06/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi kantor DPP Partai GOlkar di Jakarta, Rabu (06/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua DPD Golkar Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengatakan, bahwa koalisi partai di Pilgub Jabar 2018 belum memiliki pasangan calon. "Untuk itu, kami tak masalah jika ada yang mau membuka komunikasi dengan partai manapun termasuk dengan Ridwan Kamil," ujar Dedi seusai mengikuti Dialog Terbuka Pembanguna Jawa Barat (Jabar) yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) di Auditorium Pusat Studi Jepang, Fakultas Ilmu Budaya UI Depok, Kamis (21/12).

Menurut Dedi, pihaknya sangat terbuka melakukan komunikasi dengan siapa saja termasuk dengan Ridwan Kamil (Emil). "Kalau kami terbuka dan akan komunikasi kepada siapa saja, termasuk dengan R dan dengan Ketua partai manapun entah dengan PDIP, PPP atau PKS," tegas Bupati Purwakarta ini.

Dijelaskan Dedi, semestinya tidak ada kandidat calon yang mengklaim diri sudah memiliki rekomendasi dari berbagai partai sebelum ada keputusan resmi dari partai. "Jadi jangan kita yang menentukan diri kita yang menjadi calon, biarkan lembaga yang menentukan dan yang terjadi di Jabar sekarang individunya mengklaim tapi partainya nggak akhirnya bubar. Makanya saya cenderung membangun kesepakatan kelembagaan baru calonnya," jelasnya.

Dedi juga mengakui sudah ada pembicaraan dengan PKB terkait calon wakil gubernur. Akan tetapi, pihaknya akan bicarakan lebih lanjut dengan partai lainnya seperti PPP, PKB, dan PDIP.

"PKB menawarkan calon wakil gubernur namun itu akan dibicara di tingkat pimpinan. Tapi nanti ketika pembicaraan dengan PPP, PKB, PDIP sudah ada kesepakatan, baru kita bicara soal calon wakil gubernur. Jadi saya meminta semua calon mengumunkan dirinya jika sudah ada kesepakatan resmi dari partai koalisi. Kalau sudah sepakat, kita umumkan secara bersama, jangan sendiri-sendiri," jelas Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement