Sabtu 16 Dec 2017 15:58 WIB

Mensos: Tahun Depan Bansos Rastra Pindah ke BPNT

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa membuka rapat koordinasi persiapan bantuan sosial pangan dan bimbingan teknis koordinator kabupaten (korkob)/koordinator kota (korkot) tenaga kesejaheraan sosial 2018, di Jakarta Utara, Jumat (15/12).
Foto: Republika/ Rr Laeny Sulistyawati
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa membuka rapat koordinasi persiapan bantuan sosial pangan dan bimbingan teknis koordinator kabupaten (korkob)/koordinator kota (korkot) tenaga kesejaheraan sosial 2018, di Jakarta Utara, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk tahun 2018 di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa tiba sekitar pukul 10.22 WIB. Sebelum Khofifah hadir, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi Zainal Abidin Dulung sudah memberikan pengarahan. Para peserta tenaga kesejateraan sosial diberitahu tentang cara penyaluran bantuan sosial pangan.

Di lokasi ada 389 orang tenaga kesejateraan sosial dari 33 provinsi yang hadir mengikuti acara ini, termasuk para koordinator kabupaten maupun kota (Korkab atau Korkot) menyimak pemaparan dengan serius. "Hari ini kita akan mengawali tugas layanan kemasyarakatan yang Insyaallah tugas ini lebih mendekatkan kita kepada surga. Amin," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12).

Khofifah menjelaskan, tugas penyaluran bantuan pangan non-tunai tidaklah sederhana, yaitu menghadapi konversi dari subsidi pangan ke bansos pangan. Kemensos juga sedang menyiapkan perluasan dari subsidi pangan ke bantuan pangan non-tunai.

Untuk itu, Khofifah meminta seluruh petugas siap dan memahami betul seperti apa proses penyaluran bantuan pangan nontunai tersebut. Khofifah ingin seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) betul-betul paham cara penggunaan kartunya seperti apa.

"Bagaimana KPM itu bisa mengakses bantuan pangannya secara non-tunai karena uangnya ada di kartu, bukan dikasih 'fresh money'. Setiap tanggal 25 akan cair. Nah, menyampaikan kepada penerima program bahwa bantuan pangan bisa dicairkan setiap tanggal 25 setiap bulan, itu butuh edukasi," jelas Khofifah.

Khofifah menyadari ada keterbatasan jaringan di lapangan terkait proses tersebut. Oleh karenanya, dia meminta para koordinator kabupaten dan kota bisa membetuk jaringan mandiri. Kondisi itu juga harus dikomunikasikan kepada pihak terkait seperti bank penyalur, Dinas Sosial setempat, dan lain-lain.

"Komunikasikan dengan Bulog kalau itu bansos rastra, cek dengan baik bahwa rastra yang nanti akan dibagi pastikan tidak berkutu, berjamur, intinya pastikan layak konsumsi," ujar Khofifah.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement