Sabtu 16 Dec 2017 03:26 WIB

BMKG Cabut Peringatan Tsunami di Selatan Pulau Jawa

Dwikorita Karnawati
Foto: ugm.ac.id
Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan dini tsunami akibat gempa 6,9 skala richter di selatan Pulau Jawa tengah malam tadi, Jumat (15/12) dinyatakan telah berakhir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa sejak analisis awal magnitudo gempa bumi tektonik mengalami penurunan. Dari awalnya terjadi 7,3 skala richter kemudian gempa susulan berikutnya terjadi dengan magnitude lebih kecil.

Dalam parameter penentuan tsunami, terdapat tiga level yaitu level Waspada dengan gelombang air laut di bawah tiga meter, level Siaga dengan gelombang air laut tiga meter, kemudian level Awas dengan gelombang air laut di atas tiga meter.

"Gelombang tertinggi 1,5 meter, jadi level paling rendah. Kemudian gempa susulan yang terjadi semakin melemah dari magnitude 7,3 menjadi 6,9 lalu magnitude menjadi 3,0 dan semakin melemah atau stabil," ujar Dwikorita dalam konferensi pers di Kantor Pusat BMKG, Jakarta, Sabtu (16/12).

Dwikorita menjelaskan, pihaknya terus memonitor gempa bumi susulan, sampai dua jam sejak peringatan potensi tsunami tidak ada gempa susulan lagi. BMKG juga sudah melakukan pengamatan terhadap ketinggian air laut menggunakan alat sensor serta observasi petugas langsung di lapangan.

Dari upaya-upaya tersebut, diketahui tidak terdapat gempa susulan serta tidak terekam adanya kenaikan air laut. "Maka setelah dua jam dari peringatan potensi tsunami, kami cabut peringatan tsunami," kata Dwikorita.

Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa masyarakat yang mengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing. "Tidak ada air laut yang surut, tsunami tidak ada. Silakan warga bisa pulang ke rumah masing-masing dengan tertib dan tenang," ujar Sutopo. (Idealisa Masyrafina)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement