Rabu 30 Jul 2025 12:46 WIB

Antisipasi Tsunami, Warga di Kepulauan Talaud Diingatkan BMKG Agar Jauhi Pesisir

Gempa berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia.

Peringatan tsunami ditayangkan di televisi di Yokohama, dekat Tokyo, Rabu, 30 Juli 2025 menyusul gempa bumi kuat di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Peringatan tsunami ditayangkan di televisi di Yokohama, dekat Tokyo, Rabu, 30 Juli 2025 menyusul gempa bumi kuat di Semenanjung Kamchatka, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga yang tinggal di bagian utara Kabupaten Kepulauan Talaud menjauhi daerah pesisir guna mengantisipasi tsunami akibat gempa di Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi. Gempa berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia.

"Dari hasil pemodelan oleh BMKG, kategori waspada atau ketinggian tsunami mencapai 0,5 meter atau 50 sentimeter," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado.

Baca Juga

Ketinggian tsunami yang mencapai 50 sentimeter tersebut berpotensi terjadi di pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud. "Perkiraan tsunami tiba di Kabupaten Kepulauan Talaud pada pukul 14.52 WITA," ujarnya.

Karena itu, Ricky mengimbau warga tidak berdiri atau beraktivitas di pesisir karena ketinggian air mencapai setengah meter, dan tidak perlu dilakukan evakuasi.

"Kalau dilihat arahnya, paling terdampak pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud, termasuk di Pulau Miangas. Kalau di bagian selatan kurang terpengaruh," katanya.

Bagi nelayan yang sementara melaut, kata dia, juga tidak terlalu terdampak, tapi harus tetap waspada.

Sebelumnya, BMKG meminta masyarakat di pesisir wilayah yang berstatus waspada agar menjauhi pantai menjelang estimasi waktu tiba gelombang tsunami pascagempa berkekuatan magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu pagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement