Sabtu 16 Dec 2017 02:42 WIB

BNPB Terus Pantau Dampak Gempa Tasikmalaya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Gempa Tasikmalaya
Foto: BMKG
Gempa Tasikmalaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam memantau perkembangan dampak gempa tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (15/12) tengah malam.

Guncangan gempa keras slama 10-20 detik dirasakan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Bahkan masyarakat di Jakarta yang berada di gedung bertingkat merasakan guncangan gempa. Beberapa warga Jakarta segera turun mencari tempat yang aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, akibat gempa ini masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Adanya peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan sebagian Jawa Timur segera mengungsi mencari tempat yang aman yang lebih tinggi.

"Kemacetan terjadi di banyak tempat. BPBD telah meminta masyarakat mengungsi dengan tenang," ujar Sutopo, Sabtu (16/12).

Sutopo mengungkapkan, Pusdalops BNPB terus memantau perkembangan dampak gempa dan peringatan dini tsunami. Tidak adanya buoy tsunami di Samudera Hindia menyebabkan tidak ada kepastian, apakah ada tsunami atau atau tidak.

Peringatan dini tsunami dari BMKG didasarkan pada analisis pemodelan. Oleh karena itu petugas BPBD dan relawan memantau tanda-tanda tsunami di pantai di tenpat yang aman. "Dilaporkan air laut di pantai Pacitan surut sehingga masyarakat di sekitar pantai mengungsi," ungkap Sutopo.

Kepala BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD untuk memantau dan memberikan bantuan penanganan dampak gempa. Masyarakat dihimbau tetap tenang.

Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa pihaknya terus menganalisis kondisi gempa dan berkoordinasi dengan BNPB, BPBD hingga petugas lainnya. "Kami terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD setempat di wilayah-wilayah berisiko tinggi. Saat ini levelnya waspada," ujar Dwikorita.

Selain itu, pihaknya telah memberikan peringatan kepada Pemda agar menjauhkan warga dari wilayah pantai dan air untuk antisipasi terjadinya tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement