REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gempa tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter di Kabupaten Tasikmalaya yang terjadi pada Jumat (15/12) tengah malam juga dirasakan warga di wilayah sekitarnya, seperti salah satu wilayah terdekat yaitu Kota Ciamis. Para santri di Pesantren Darussalam Ciamis berhamburan keluar dari gedung asrama saat gempa terjadi.
Salah satu pembimbing Asrama Putra pesantren Darussalam, Zamzam mengatakan saat gempa terjadi seluruh pesantren sudah dalam keadaan senyap dan para santri sudah beristirahat. "Saya masih bangun, sedang mengetik di laptop saat gempa terjadi. Saya panik dan keluar kamar, begitu juga santri-santri berhamburan keluar," ujar Zamzam kepada kerabat Republika, Sabtu (16/12).
Guncangan yang cukup besar tersebut membuat seluruh penghuni pesantren panik. Beruntung, tidak terjadi keretakan di dinding bangunan ataupun konstruksi lainnya.
Setelah gempa berhenti dan mereka menenangkan diri sebentar di halaman, seluruh santri kembali masuk ke asrama. Hingga saat dikonfirmasi, belum terjadi guncangan susulan.
Pembimbing Asrama Putri, Khalida Iswatun menambahkan, saat ini para santri sudah kembali beristirahat, meskipun masih merasa cemas karena guncangan yang cukup besar. "Sempat panik karena besar sekali. Alhamdulillah sudah tenang dan kembali istirahat," katanya.
Berdasarkan data BMKG, hingga hari Sabtu, 16 Desember 2017, pukul 01:05:39 WIB, hasil monitoring BMKG telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak tiga kali dengan kekuatan terbesar 3.4 SR. BMKG pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus waspada.