Kamis 14 Dec 2017 21:17 WIB

Airlangga Ketum Golkar, Pengamat: Akhirnya Golkar Sadar Juga

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Foto: dok. Pribadi
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Airlangga Hartanto akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Definitif Partai Golkar usai rapat pleno pada Rabu (13/12) malam. Terpilihnya Airlangga dan melengserkan Setya Novanto, membuktikan bahwa Golkar sudah sadar.

"Terpilihnya Airlangga secara aklamasi adalah bukti bahwa kader grassroot dan elite penentu Golkar siuman dan sadar," ujar Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada Republika.co.id, Kamis (14/12).

Pangi tidak habis pikir bagaimana nasib Golkar, bila para kader Golkar ini terus menerus di bawah pengaruh kepentingan kelompok masing-masing. Namun beruntung kata dia, akhirnya Golkar lekas sadar dengan segara menentukan Ketua Umum baru menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi KTP elektronik.

Selain itu, lanjut Pangi, terpilihnya Airlangga menurut penilaian di internal kader dan masyarakat adalah sosok yang punya rekam memiliki jejak bagus. Airlangga juga dianggap tidak seperti ketua umum sebelumnya yang sering bikin gaduh dan banyak tersandung kasus pidana.

"Airlangga ini orang baik, jadi di internal Golkar sendiri diterima, hampir tidak ada riak penolakannya dipilih secara aklamasi," jelas Pangi.

Oleh karena itu, jelas Pangi, yang perlu dilakukan Airlangga adalah harus berbeda dari ketua sebelumnya. Dengan begitu kata dia, Airlangga akan mampu menyelamatkan Golkar dari ambang keterpurukan akibat drama panjang yang ditinggalkan Setnov.

"Airlangga harus beda dengan Ketua Umum Golkar sebelumnya, harus fokus menyelamatkan Golkar," tambah Pangi.

Terpilihlah Airlangga secara aklamasi ini, sambung Pangi dianggap sebuah penghematan juga untuk Golkar. Karena dalam segi pembiayaan menurut dia, biasanya cost politik ketum Golkar dalam setiap munas cukup besar. "Jadi terpilihlah Airlangga secara aklamasi patut kita apresiasi," ungkap Pangi.

Selain itu yang perlu diketahui tambah Pangi, dengan terpilihnya Airlangga maka sudah sangat jelas mengkonfirmasi betapa saktinya Presiden Joko Widodo. Selain itu juga menjadi sinyal kuat bagi Jokowi yang tetap akan mendapatkan dukungan Golkar dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Terpilihnya Airlangga mengkonfirmasi bagaimana saktinya Presiden Jokowi mengendalikan Golkar, artinya juga sinyal dukungan golkar mengusung Jokowi pada pilpres 2019 dipastikan aman," kata Pangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement