REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang menargetkan sebanyak 618 ribu anak mengikuti vaksin difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi di Tangerang menjelaskan vaksinasi tersebut merupakan bagian dari usaha Pemkot Tangerang untuk mencegah penyebaran virus difteri di Kota Tangerang. "Semoga langkah preventif dengan vaksinasi dan hidup sehat dapat membuat anak-anak Kota Tangerang terbebas dari virus difteri, (karena) mencegah lebih baik dari mengobati," katanya, Kamis (14/12).
Untuk itu, Pemkot menghimbau kepada masyarakat terutama anak-anak SD-SMA bisa mengikuti program vaksinasi tersebut melalui sekolah, posyandu, puskesmas dan rumah sakit di Kota Tangerang.
"Targetnya itu 618 ribu, selama tiga hari pelaksanaan dari Senin kemarin sudah ada sekitar 20 ribu anak yang sudah divaksin," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah juga menghimbau kepada masyarakat untuk bisa lebih responsif melaporkan jika ada yang terkena gejala difteri. Sebagai informasi difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular yakni melalui droplet (partikel air kecil yang dihasilkan ketika orang batuk atau bersin).
Penularan tidak hanya dari si pasien saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya. Gejala awal difteri itu mirip pilek. Munculnya gejala juga bertahap dimulai demam ringan dan sakit tenggorokan. Kemudian juga menggigil, pembengkakan di leher dan hidung.
Pada kasus yang sudah parah, terbentuk membran pseudo atau lapisan tebal di belakang tenggorokan yang mungkin meluas ke saluran napas sehingga menyebabkan sulit bernapas dan menelan. Bagian tubuh lain seperti hidung, laring, mata, vagina, dan kulit juga bisa terkena. Difteri memiliki masa inkubasi singkat yakni 2-5 hari dengan kisaran 1-10 hari.