Rabu 13 Dec 2017 22:43 WIB

KPA Sukabumi Dinilai Berkinerja Terbaik Se-Jawa Barat

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Seorang warga melakukan cek VCT atau tes HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari Aids Sedunia yang diselenggarakan oleh Forum LSM Peduli AIDS di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang warga melakukan cek VCT atau tes HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari Aids Sedunia yang diselenggarakan oleh Forum LSM Peduli AIDS di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi dinilai berkinerja terbaik se-Jawa Barat. Penilaian tersebut disampaikan KPA Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"KPA Sukabumi mendapatkan piagam penghargaan dari KPA Jawa Barat sebagai kategori KPA terbaik se-Jabar pada 2017," ujar Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Sukabumi Asep Abdul Wasit sekaligus panitia hari AIDS sedunia tingkat Sukabumi, Rabu (13/12).

Hal ini disampaikan dalam sambutan di acara peringatan hari AIDS sedunia tingkat Sukabumi di Hotel Samudera Beach Hotel (SBH)  Palabuhanratu.

Selain itu lanjut Asep, KPA Sukabumi juga mendapatkan piagam penghargaan dari KPA Jabar sebagai pengelola administrasi keuangan terbaik kedua se-Jabar. Kedua prestasi ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat untuk menanggulangi masalah HIV-AIDS di Sukabumi khususnya yang dilakukan KPA.

Ke depan kata Asep, KPA akan terus meningkatkan kinerjanya dalam penanggulangan HIV-AIDS. Terutama dalam sosialisasi dan penceghan penyebaran HIV-AIDS di tengah masyarakat.

Bupati Sukabumi yang sekaligus Ketua KPA Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, peringatan hari AIDS sedunia ini menjadi momentum untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian pada masalah HIV-AIDS.

"Saat ini angka kumulatif pengidap HIV telah menembus 600 kasus sehingga memerlukan perhatian semua pihak," terang dia.

Marwan mengungkapkan, Sukabumi berupaya mewujudkan tiga zero dalam penanggulangan HIV-AIDS. Ke tiganya yakni zero atau tidak ada lagi kasus baru infeksi HIV, kedua zero atau tidak ada kasus kematian dan ketiga tidak ada lagi diskrimasi terhadap pengidap HIV.

Ketiga hal ini ujar Marwan diharapkan bisa terwujud pada 2030 mendatang. Untuk mewujudkannya kata dia diperlukan peran serta semua elemen masyarakat.

Kepedulian pada masalah HIV ini terang Marwan telah ditunjukkan oleh sejumlah perusahaan yang ada di Sukabumi. Selain itu ada sejumlah komunitas yang terlibat dalam penanggulangan HIV-AIDS seperti warga peduli AIDS, pekerja peduli AIDS, pelajar peduli AIDS, ustad peduli AIDS, dan media peduli AIDS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement