REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan sebanyak 7,9 juta anak di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, memperoleh imunisasi setelah mendapat laporan kejadian luar biasa (KLB) difteri outbreak response immunization (ORI).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Mohamad Subuh mengatakan, pihaknya tidak menargetkan durasi waktu pelaksanaan ORI seperti jadwal imunisasi measles rubella (MR).
"Patokannya adalah 7,9 juta anak di tiga provinsi mendapat imunisasi ORI bisa tercapai karena harus memenuhi standar imunisasi," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (13/12).
Sebenarnya yang paling harus diperhatikan, kata dia, adalah catatan yang dapat diikuti seperti nama dan alamat si anak karena ORI akan dilakukan lagi pada bulan depan. Subuh menegaskan imunisasi difteri harus dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu bulan ini, sebulan kemudian, dan enam bulan kemudian. Artinya, ia menyontohkan kalau seorang anak disuntik pada 11 Desember 2017berarti pada tanggal yang sama 11 Januari 2018 kembali disuntik vaksin kedua.
"Jadi, ini otomatis berlanjutsampai yang terakhir enam bulan lagi," katanya.
Subuh mengklaim imunisasi ini efektif. Ia menyontohkanJawa Timur (Jatim) yang juga KLB difteri beberapa waktu lalu di beberapa kabupaten melakukan ORI.
"Hasil evaluasinya bisa menurunkan difteri sampai 95 persen efek," ujarnya.