Rabu 13 Dec 2017 11:46 WIB

Penerbit: Penyebutan Yerusalem Ibu Kota Israel Memalukan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Buku IPS yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Foto: Dokumentasi
Buku IPS yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Penerbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, Djadja Subagdja mengakui kesalahan dalam buku IPS kelas VI yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sangat memalukan. Ia juga mengakui hal tersebut mencederai perjuangan masyarakat Palestina.

"Sebelumnya, kami juga telah memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak," ungkap Djadja kepada Republika, Rabu (13/12).

Dia meyakinkan, penulisan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada buku IPS terbitan Yudhistira bukanlah hal yang disengaja melainkan karena kekeliruan dalam hal pengutipan sumber, serta keluputan saat proses pengeditan buku.Ia pun memastikan akan menarik buku tersebut.

"Setelah kami rundingkan kembali, insya Allah buku tersebut akan ditarik," katanya.

(Baca juga: Penerbit Yudhistira akan Tarik Buku IPS)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement