REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai saat ini belum mendapatkan laporan adanya warga yang terserang penyakit difteri. Sekretaris Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pihaknya tetap waspada dan mengajak warga rutin melakukan imunisasi.
"Sampai saat ini di daerah kita belum ada kasus difteri. Suspect (difteri) juga belum ada," kata Priyanta.
Dia mengatakan kasus difteri muncul karena masyarakat tidak mengimunisasi anaknya. Padahal, imunisasi merupakan pencegahan utama penyekit yang menyerang tenggorokan ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk membawa balitanya rutin diimunisasi, jangan sampai tidak diimunisasi," katanya. Ada tiga cara hindari difteri.
Priyanta mengatakan pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui puskesmas, dengan sasaran kepada masyarakat desa. Harapannya bisa mencegah kasus difteri. Kalau ditemukan tanda-tanda difteri yang menyerang keluarga atau para tetangganya, warga bisa membawa langsung ke puskesmas atau rumah sakit.
"Puskesmas menjadi sarana informasi untuk meningkatkan upaya pencegahan," katanya.
Ia berharap warga tidak khawatir melihat banyaknya kasus penyakit difteri di berbagai daerah. Terpenting adalah imunisasi dan menjaga kebersihan lingkungan. "Kami lakukan fluorid untuk menetralkan air dari beberapa penyebab bakteri, di lokasi bekas bencana banjir," katanya.