Ahad 10 Dec 2017 17:54 WIB

Warga Resah Retakan Tanah Dekati Jalan Punclut

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Retakan.
Foto: Antara
Retakan.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Warga Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat resah dengan retakan tanah yang hampir mencapai badan jalan di jalan punclut tepatnya di jalan Pageurmaneuh. Sebab sebelumnya, retakan tanah dilokasi tersebut sempat menimbulkan longsor pada 2004 dan menelan dua orang korban jiwa meninggal dunia.

Sekretaris Desa Pagerwangi Atang Suherlan mengatakan, warga yang berada di RW 10 Kampung Babakan Bandung sudah mengetahui kondisi retakan tanah tersebut. Mereka khawatir akan timbul bencana longsor. Apalagi, retakan tanah terus mendekati badan jalan. Sebelum kejadian yang memakan korban pun sudah terjadi pergeseran tanah.

"Ada dua orang warga meninggal karena longsor besar. Sampai sekarang tanah terus bergeser dan retakannya mendekati jalan kurang lebih dua meter," ujarnya, Ahad (10/12). Katanya, tanah rawan longsor tersebut memiliki panjang 250 meter dan kedalaman di pinggir jalan mencapai 60 meter.

Menurutnya, saat ini dilokasi tersebut dipasang garis polisi karena sebelumnya pihaknya meminta aparat kepolisian untuk memasang garis polisi dengan tujuan agar tidak didekati. Alasannya, banyak masyarakat umum yang tidak mengetahui kondisi tanah tersebut.

Apalagi ia menuturkan, tiap Sabtu Minggu banyak wisatawan yang melewati jalur Punclut. Sehingga pihaknya sengaja memasang garis polisi agar mereka tahu dan diharapkan tidak beristirahat di lokasi rawan longsor.

Dirinya mengatakan sejak 2012 ia bersama aparat desa sudah melaporkan kondisinya ke Pemkab Bandung Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan mengusulkan jalan Pageurmaneuh digeser beberapa meter. Namun, pihaknya belum tahu perkembangan laporan tersebut sebab hingga saat ini belum ada tanggapan.

Sementara itu, Kapolsek Lembang, Kompol Rahmat Lubis mengatakan pihaknya sengaja memasang garis polisi di Jalan Pageurmaneuh. Sebab di lokasi tersebut terdapat bekas longsor. "Jadi pemasangan garis polisi bukan karena apa-apa. Tapi agar tidak ada warga atau pengendara yang mendekat ke bekas longsor," katanya.

Menurutnya, pihaknya akan terus memantau dikhawatirkan terus meluas dan berpotensi longsor. Namun saat ini kondisinya masih aman dan ke depan diharapkan tidak terjadi apa apa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement