Selasa 05 Dec 2017 19:54 WIB

Ratusan Hektare Tanaman Pangan di Gunung Kidul Alami Puso

Petani membawa padi mereka yang terendam banjir di area persawahan Desa Nga, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Rahmad
Petani membawa padi mereka yang terendam banjir di area persawahan Desa Nga, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Seluas 178 hektare dari 1.437 hektare tanaman pangan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terendam banjir mengalami puso atau gagal panen. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Raharjo Yuwono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan tanaman yang rusak bervariasi mulai jagung hingga ubi.

Ia mengatakan kerusakan hampir merata di seluruh kabupaten. Namun, kerusakan yang paling parah di pinggir Sungai Oya di wilayah Kecamatan Karangmojo.

"Ada 105 hektare lahan pertanian yang terkena dampak derasnya arus Sungai Oya yang meluap di wilayah Kecamatan Karangmojo," katanya.

Yuwono mengatakan pihaknya bersama provinsi melakukan pendataan apakah lahan rusak atau bisa pulih. Jika rusak nantinya akan diberikan bantuan benih.

"Nantinya akan diberikan benih. Khusus untuk kondisi darurat, kami menyedian satu ton benih jagung. Balai Pengakajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY menyediakan benih satu ton," katanya.

Dia mempersilahkan petani yang gagal panen, mengambil benih secara gratis yang bisa digunakan untuk tambal sulam tanaman yang rusak. "Silakan mengambil jika tanaman rusak akibat bencana," katanya.

Kepala Dusun Wediutah, Diarto mengatakan, akibat luapan air sejak Rabu (29/11). Luapan air dari sumber Ngreneng menyebabkan 35 hektare lahan pertanian rusak. "Rusak dan belum bisa ditanami karena tertutup lumpur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement