Senin 04 Dec 2017 13:56 WIB

Korpri Bali Sumbang Satu Ton Beras untuk Pengungsi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pengungsi Gunung Agung berada di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali. (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengungsi Gunung Agung berada di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Provinsi Bali memberikan bantuan berupa satu ton beras kepada pengungsi Gunung Agung yang bermukim sementara di Gedung Olah Raga (GOR) Swecapura, Kabupaten Klungkung dan Pos Komando Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem. Sumbangan beras ini menambah stok logistik di salah satu titik pengungsian utama masyarakat tersebut. "Semoga bantuan ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun, Senin (4/12).

Cok Pemayun meminta tim logistik rutin melakukan pengecekan data logistik. Logistik yang sudah kedaluwarsa jangan sampai didistribusikan ke pengungsi.

Logistik memegang peranan penting bagi pengungsi. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirtha mengatakan manajemen penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusiannya selalu diperhatikan. "Masa kedaluwarsa produk kami cek rutin, sehingga tidak ada bantuan sia-sia," ujarnya.

Beras dan lauk pauk menjadi kebutuhan logistik utama pengungsi Gunung Agung. Pemerintah Provinsi Bali memperkirakan secara keseluruhan setiap harinya pengungsi membutuhkan 25 ton beras. Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Bali menunjukkan sejumlah logistik yang dibutuhkan pengungsi dan ketersediaannya masih kurang di Posko Tanah Ampo. Jenis-jenisnya antara lain beras, air galon, air mineral dalam kemasan, bantal, bawang bombay, garam, ikan, ikan asin, kacang hijau, bahan makanan berupa kentang, labu, sosis, nugget, dupa, popok dewasa, selimut, kain lap, susu bayi, hingga vitamin anak.

Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem juga telah mengalokasikan anggaran lauk pauk untuk pengungsi mencapai Rp 3,8 miliar. Dana tersebut diperkirakan cukup hingga sebulan ke depan. Pemerintah daerah juga menganggarkan Rp 2,7 miliar untuk lauk pauk di 2018. Ada juga dana tanggap darurat yang besarannya mencapai delapan miliar rupiah.

Jumlah terakhir pengungsi Gunung Agung mencapai 59.061 jiwa yang tersebar di 213 titik. Pengungsi di Karangasem merupakan tertinggi, mencapai 34.144 jiwa di 116 titik. Berikutnya pengungsi di Buleleng (9.345 jiwa di sembilan titik), Klungkung (9.304 jiwa di 43 titik), Bangli (897 jiwa di dua titik), Tabanan (674 jiwa di sembilan titik), Denpasar (572 jiwa di empat titik), 3.282 jiwa di delapan titik), Badung (531 jiwa di lima titik), dan Jembrana (312 jiwa di 17 titik).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement