Ahad 03 Dec 2017 14:52 WIB

Heli 'Codot' Perkaya Koleksi Museum Dirgantara

Anggota TNI AU memindahkan badan helikopter S-58 T Twin Pack di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Lanud Adisucipto, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/11). Helikopter S-58 T Twin Pack milik TNI AU tahun 1975 yang dibawa dari Lanud Husein Sastranegara Bandung tiba di Lanud Adisucipto untuk menambah koleksi baru Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Anggota TNI AU memindahkan badan helikopter S-58 T Twin Pack di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Lanud Adisucipto, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/11). Helikopter S-58 T Twin Pack milik TNI AU tahun 1975 yang dibawa dari Lanud Husein Sastranegara Bandung tiba di Lanud Adisucipto untuk menambah koleksi baru Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter TNI Angkatan Udara jenis S-58T Twin Pack yang berjulukan "Codot" bersama empat jenis helikopter dan pesawat lainnnya resmi menjadi koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Ahad.

Selain Sang "Codot", helikopter lain yang resmi menjadi koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, di Yogyakarta, adalah pesawat Cesna 401, Mil Mi-1 , Bell 204 Iroquois, Bell 47G Soloy.

Peresmian 5 armada TNI AU sebagai koleksi museum dipimpin Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dihadiri para penerbang dan mantan penerbang yang pernah mengawaki masing-masing pesawat dan helikopter tersebut.

Kasau berharap penambahan lima pesawat tersebut akan semakin memperkaya koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

"Saat ini, sudah ada 50 koleksi pesawat berbagai jenis, dan diharapkan museum dapat menjadi museum dirgantara terbesar," tuturnya.

Kepala dinas Aeronutika TNI Angkatan Udara (Kadisaeroau) Marsma TNI Dento Priyono mengatakan, penyerahan lima pesawat untuk menambah koleksi museum itu merupakan bentuk apresiasi kepada para senior TNI Angkatan Udara yang telah berjuang menegakkan kedaulatan udara Indonesia.

"Nilai-nilai kejuangan para senior TNI Angkatan Udara, khususnya para penerbang dan teknisi pesawat Cesna 401, Mil Mi-1, Bell 204 Iroquois, Bell 47G Soloy, dan S-58T Twin Pack, dalam mengoperasikan pesawat layak diwariskan dan diketahui generasi penerus TNI Angkatan Udara khususnya dan masyarakat pada umumnya," tuturnya.

Selama berkiprah di TNI Angkatan Udara, kelima pesawat tersebut telah menorehkan tinta emas di berbagai medan operasi sesuai fungsinya masing-masing, kata Kadisaeroau.

Semisal Sang Codot. Helikopter asal pabrikan Amerika Serikat (AS) itu telah mengawal kedaulatan NKRI dalam operasi di Kalimantan Barat, Aceh, Timor-Timur kini Timor Leste, Papua dan operasi lain di wilayah Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement