Ahad 03 Dec 2017 00:57 WIB

Emil: Saya Bisa Pilih Sendiri Cawagub

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta istri berfoto bersama dengan puluhan pasangan pengantin pada acara Nikah Masal di Pendopo, Kota Bandung, Rabu (22/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beserta istri berfoto bersama dengan puluhan pasangan pengantin pada acara Nikah Masal di Pendopo, Kota Bandung, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kandidat Calon Gubernur Jawa Barat yang juga Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil atau Emil menyatakan ia dapat menentukan sendiri calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampinginya di Pilgub Jawa Barat 2018. "Kalau untuk cawagub sendiri, itu dasarnya prerogatif diserahkan ke saya. Dan saya bisa memutuskan," kata Ridwan kamil di Bandung, Sabtu.

Selama ini partai pengusung Emil di Pilgub Jawa Barat 2018, yakni PPP, PKB dan Partai Golkar telah menyodorkan sejumlah kadernya untuk menjadi pendamping. Mereka antara lain Uu Ruzhanul Ulum (PPP) dan Daniel Muttaqien Syafiuddin (Partai Golkar) serta Syaiful Hakim (PKB).

Ia mengatakan selama ini partai-partai pengusung di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 menyerahkan pemilihan sosok wakil gubernur kepada dirinya sendiri. Akan tetapi, kata Emil, dirinya tetap menghargai partai pengusung sehingga akan melibatkan mereka sebelum mengambil keputusan.

"Terlebih, setiap partai pengusung menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur. Itu ada Golkar, PKB, PPP, Nasdem. Setiap permintaan satu partai harus diobrolkan pada tim koalisi lain," kata Emil.

Oleh karena itu, kata dia, untuk pemilihan kandidat cawagub perlu disepakati bersama-sama dan dirinya memastikan, dalam sepekan mendatang dirinya akan memanggil setiap calon wakil gubernur yang diusulkan partai.

Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf menilai konvensi untuk menentukan kandidat calon wakil gubernur untuk M Ridwan Kamil atau Emil di Pilgub Jawa Barat 2018 kurang tepat.

"Kalau menurut saya pelaksanaan konvensi tidak ada jaminan akan menghasilkan calon terbaik. Adanya intervensi dari partai politik pengusung bisa menghasilkan kandidat terpilih yang tidak sesuai harapan dan kebutuhan Emil, juga masyarakat," kata Asep Warlan Yusuf.

Dia mengatakan rencana konvensi yang dilakukan untuk memilih pendamping Kang Emil di Pilgub Jawa Barat 2018 juga belum tentu menghasilkan kandidat yang dipilih berdasarkan penilaian obyektif. Menurut dia, idealnya konvensi dilakukan saat partai belum menemukan nama-nama yang akan diusung.

Akan tetapi, kata dia, saat ini partai-partai pengusung Ridwan Kamil sudah mengantongi nama yang akan diusung menjadi calon wakil gubernur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement