Jumat 01 Dec 2017 08:02 WIB

Airlangga Klaim Telah Kantongi Izin Presiden Jokowi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bilal Ramadhan
Politisi Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (tengah) menyapa wartawan usai bertemu Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla di rumah Dinas, Jakarta, Kamis (30/11).
Foto: Antara/Ubaidillah
Politisi Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (tengah) menyapa wartawan usai bertemu Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla di rumah Dinas, Jakarta, Kamis (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku telah mengantongi izin dari Presiden Joko Widodo untuk ikut dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar. Dia menegaskan, yang diberikan oleh presiden adalah izin bukan dukungan.

"Pak presiden selalu mengatakan mekanisme itu dikaitkan dengan Partai Golkar, jadi yang diberikan presiden adalah izin karena saya selaku pembantu beliau. (Presiden) memberikan izin untuk ikut dalam kontestasi di Partai Golkar," ujar Airlangga, Kamis (30/11).

Ketika ditanya mengenai rangkap jabatan, Airlangga mengatakan hal tersebut merupakan hak preogratif presiden. Sebagai pembantu presiden, dia akan menunggu arahan. "Presiden dalam kaitan dengan itu (rangkap jabatan), kita tunggu arahan," kata Airlangga.

Airlangga memastikan, musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar akan dilaksanakan sekitar pekan kedua Desember 2017. Dia mengaku telah bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie terkait Munaslub dan pencalonan dirinya sebagai calon ketua umum Golkar.

Airlangga mengatakan, pada prinsipnya Aburizal Bakrie menyetujui agenda Munaslub.

"Prinsipnya Pak ARB (Aburizal Bakrie) menyetujui agenda termasuk Munaslub dan menyetujui diselenggarakan paling lambat minggu kedua Desember," kata Airlangga.

Hal senada juga disampaikan politisi Golkar Yorrys Raweyai. Dia mengatakan, Munaslub akan digelar pada 15 Desember 2017 di Jakarta. Rencananya, Munaslub tersebut akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Kita akan lakukan (Munaslub) sebelum tanggal 15 Desember. Sudah pasti dan persiapannya sudaj, yang penting di Jakarta, Pak Jokowi mau hadir," ujar Yorrys usai pertemuan dengan wakil presiden.

Yorrys mengatakan, sebanyak 31 DPD I Golkar telah memberikan dukungan kepada Airlangga untuk menjadi ketua umum Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. Dia menambahkan, kedatangan rombongan DPD I menemui Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah dalam rangka meminta restu. Sebab, saat ini Airlangga merupakan pembantu presiden.

"Meminta Airlangga kepada pak Jokowi agar beliau bisa merelakan dia karena dia adalah pembantu presiden," ujar Yorrys.

Menurut Yorrys, sosok Airlangga dianggap tepat menduduki jabatan sebagai ketua umum Golkar, karena sangat diperlukan untuk mengonsolidasikan partai. Yorrys mengatakan, Jusuf Kalla selaku politisi senior Golkar meminta agar persoalan dalam tubuh partai dapat segera diatasi. Selain itu, Jusuf Kalla berpesan agar Golkar tetap solid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement