REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar akan digelar pada pekan kedua Desember 2017. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.
"Targetnya minggu pertama, minggu kedua bulan Desember," ujar Airlangga usai pertemuan, Kamis (30/11).
Menurut Airlangga, keputusan Munaslub ini diambil setelah melakukan konsolidasi dengan seluruh DPD I Golkar, para pimpinan partai, calon ketua umum, dan beberapa senior partai termasuk dengan Jusuf Kalla yang merupakan tokoh senior Golkar. Airlangga mengatakan, Munaslub merupakan jalan keluar agar Golkar tetap solid terutama dalam menghadapi pemilihan kepala daerah 2018 dan juga pemilihan umum 2019.
"Konsolidasi lewat Munaslub saat ibu didukung oleh hampir seluruh DPD I Golkar, sehingga ini persyaratan administrasi telah terpenuhi, tentunya tinggal DPP karena DPP terdiri dari berbagai unsur atau pimpinan DPP," kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, komunikasi kepada calon ketua umum lainnya juga sudah dilakukan untuk mencegah adanya sakit hati atau menimbulkan luka diantara kader-kader Partai Golkar di masa datang.
Hal senada juga disampaikan politisi Golkar Yorrys Raweyai. Dia mengatakan, Munaslub akan digelar pada 15 Desember 2017 di Jakarta. Rencananya, Munaslub tersebut akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
"Kita akan lakukan (Munaslub) sebelum tanggal 15 Desember. Sudah pasti dan persiapannya sudaj, yang penting di Jakarta, Pak Jokowi mau hadir," ujar Yorrys usai pertemuan dengan wakil presiden.
Yorrys mengatakan, sebanyak 31 DPD I Golkar telah memberikan dukungan kepada Airlangga untuk menjadi ketua umum Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. Dia menambahkan, kedatangan rombongan DPD I menemui Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah dalam rangka meminta restu. Sebab, saat ini Airlangga merupakan pembantu presiden.
"Meminta Airlangga kepada pak Jokowi agar beliau bisa merelakan dia karena dia adalah pembantu presiden," ujar Yorrys.
Menurut Yorrys, sosok Airlangga dianggap tepat menduduki jabatan sebagai ketua umum Golkar, karena sangat diperlukan untuk mengonsolidasikan partai. Yorrys mengatakan, Jusuf Kalla selaku politisi senior Golkar meminta agar persoalan dalam tubuh partai dapat segera diatasi. Selain itu, Jusuf Kalla berpesan agar Golkar tetap solid.