Rabu 29 Nov 2017 19:41 WIB

Tiga Orang Meninggal Akibat Longsor di Yogyakarta

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Bayu Hermawan
Evakuasi korban terdampak longsor dan banjir di Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Evakuasi dilakukan tim operasi gabungan mulai dari BPBD, Polri, TNI, dan masyarakat. Rabu (29/1)).
Foto: dok. BPBD
Evakuasi korban terdampak longsor dan banjir di Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Evakuasi dilakukan tim operasi gabungan mulai dari BPBD, Polri, TNI, dan masyarakat. Rabu (29/1)).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebabkan beberapa wilayah tergenang banjir. Selain itu, cuaca ektrim pun menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mencatat, terjadi enam longsoran yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia di RT 01/RW 01 Kampung Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen.

Korban tersebut meninggal akibat tertimpa longsoran talud atau dinding pembatas saluran air. Plt Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Agus Winarto mengatakan, longsor terjadi di lima wilayah, yakni di Kecamatan Wirobrajan, Jetis, Kotagede, Danurejan, Umbulharjo, dan Gedong tengen.

"Longsor yang terjadi di Gampingan RT 47/RW 10 Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan, menimpa dua rumah. Sedangkan di Kampung Juminahan, Tegal panggung, Danurejan, satu talud longsor, sehingga sebagian rumah amblas," ujarnya, Rabu (29/11).

Selain tanah longsor, hujan lebat hari juga menyebabkan pohon-pohon tumbang. Di Kantor Kepatihan Yogyakarta, sebuah pohon beringin yang berusia ratusan tahun tumbang dan menimpa sebuah bangunan bersejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement