REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar Alexis yang bersalin nama menjadi 4Play dan kembali beroperasi menyeruak di masyarakat. Saya pun mencoba membuktikan kabar kembali beroperasinya Alexis.
Senin, 27 November sebelum saya meluncur ke Hotel Alexis, saya mencoba menghubungi dan mengkonfirmasi kabar masih beroperasinya Alexis kepada Kepala Humas Alexis Group, Lina Novita. Kepada saya lewat sambungan telepon, Lina mengatakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mencabut izin dari hotel dan griya pijat saja. Sehingga, saat ini beberapa kegiatan usaha 4Play masih tetap beroperasi.
"Dua izin yang statusnya belum dapat diproses adalah griya pijat dan hotel. Sementara izin unit usaha lainnya seperti restoran, bar, karaoke dan live music, izin statusnya valid," kata Lina.
Pada Selasa (28/11) kemarin, saya kembali menghubungi Lina. Namun, Lina mengaku sedang di Surabaya dan tidak bisa diwawancara. "(Selamat) siang, kalau berkunjung sebagai konsumen ya silakan saja Mba, hanya kalau sebagai rekan media yang bawa kamera dan foto-foto mohon maaf, karena nanti dapat menggangu privasi pengunjung/ tamu lainnya. Hanya saya saat ini sedang di Surabaya tidak bisa wawancara. Trims," kata Lina lewat pesan singkat.
Lina juga tidak mengizinkan saya memasuki hotel dan mengambil beberapa gambar. "Mohon maaf," kata Lina di pesan selanjutnya, "menggangu kenyamanan pengunjung Mba saya rasa."
Namun, Selasa siang saya menyambangi 4Play untuk memastikan kegiatan usahanya yang masih dijalankan. Ketika memasuki gerbang hotel, saya langsung menuju pos penjaga keamanan yang ada di pintu masuk hotel. Saat di 4Play, dua penjaga keamanan menjaga hotel. Saya pun tidak diperbolehkan memasuki area hotel dan hanya diperbolehkan menunggu di pos penjaga keamanan hotel.
Sembari menunggu, dua penjaga lainnya yang menggunakan seragam hitam, menghampiri saya. "Gak bisa, kan udah ditutup, lagi proyek di atas. Udah gak ada kegiatan lagi," kata salah seorang penjaga keamanan.
Kedua penjaga keamanan itu enggan menjawab pertanyaan saya. Ia pun mengarahkan saya untuk menemui Humas 4Play. "Kalau mba mau nanya-nanya, ke humas kita aja yang ada di depan sana, lurus aja di depan mba," kata dia sembari mengarahkan saya ke kantor Humas 4 Play.
Tiba di depan kantor Humas 4Play, di dekat gerbang masuk, seorang pria keluar dan langsung bertanya kepada saya. "Kenapa Mba?" tanya dia. Belakangan, ketika saya tanya ke salah seorang petugas keamanan, pria yang menegur saya bernama Abel.
Saya pun memperkenalkan diri dari Republika. Setelah itu, raut wajahnya berubah. "Itu kan udah konferensi pers, gitu. Ini sekarang kan udah jelas ini ganti nama. Griya pijat sama ininya (hotelnya) udah ditutup, ya kan. (Jadi) udah, udah ganti nama segala," kata Abel dengan nada tinggi kepada saya.
"Semalam (di) TV One kan udah masuk juga, gubernur dan wakilnya (DKI Jakarta) udah komentar, gitu-gitu. Nah mau apa lagi sekarang," kata dia masih dengan nada tinggi.
Saya mencoba meminta izin untuk memasuki hotel. Namun, ia terlihat bertambah kesal. "Oh, sudah gak bisa, sudah, sudah. Udah gak bisa mba!"
Ia mengatakan, percuma saja jika saya masih mengejar isu mengenai Alexis. "Mau ngapain sih, percuma. Saya kasih tahu percuma. Buat apa sih, Novanto nih kalau mau dikejar, reklamasi noh, ini sudah jelas. Mau diapain lagi coba," tegasnya.
Tidak sampai di sana, sembari berjalan menjauhi saya, ia sempat berkata dengan nada dan gerakan tubuh mengancam. "Mba kalau cowok, udah saya," kata dia sambil melayangkan tangannya ke leher seperti orang hendak memotong.