Selasa 28 Nov 2017 18:39 WIB

Setnov Diminta Berjiwa Satria Lepas Jabatan Ketua DPR

Ketua Iluni UI Tommy Suryatama
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Iluni UI Tommy Suryatama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) meminta Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ketua Umum DPP Partai Golkar itu diminta fokus menghadapi kasus hukum yang sedang dihadapinya.

Pengunduran diri ini juga dimaksudkan untuk mengembalikan citra dan maruah lembaga tinggi negara yang dipimpin Novanto. Ketua Iluni UI Tommy Suryatama mengingatkan DPR bertugas mengawasi jalannya roda pemerintahan dan membuat undang-undang. "Jika ketuanya sedang berstatus tersangka, bagaimana DPR bisa menjalankan tugas dan fungsinya," ujar dia.

Tommy ditemani Sekjen Iluni UI Andre Rahadian saat memberikan keterangan soal kasus hukum Novanto di Jakarta. Tommy mengatakan DPR memiliki peran yang sangat strategis untuk menata jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik. Jika ketuanya terjerat kasus hukum, ia mengatakan, bagaimana mungkin DPR menjalankan kewibawaannya menegur pemerintah.

"Bagaimana anggota DPR bisa menjalankan fungsinya dengan baik bila Ketuanya tidak ada di parlemen karena sedang ditahan KPK?" kata Tommy.

Dengan pertimbangan itu, Tommy meminta pria yang akrab disapa Setnov ini menunjukkan dirinya sebagai politisi berkelas negarawan dan berjiwa satria. Setnov bisa secara sukarela mengundurkan diri dari jabatan ketua DPR dan  fokus menghadapi kasus yang dituduhkan pada dirinya. "Bukan sebaliknya menyandera DPR untuk melepaskan dirinya dari jeratan hukum," ujar dia.

Menurut Tommy, Setnov bisa membela dirinya di pengadilan dengan membuktikan bahwa ia memang tidak bersalah. Setnov harus dapat membuktikan bahwa segala tuduhan korupsi yang ditimpakan padanya adalah salah. "Bila dirinya benar, para hakim akan membebaskan dirinya," kata dia.

Bila bebas dari jeratan kasus hukum, Tommy menyatakan, Setnov dapat kembali ke gelanggang politik nasional. Politisi Golkar itu bahkan bisa tampil lagi dengan wibawa serta kehormatan yang jauh lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement