REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan terima kasih atas komentar dan temuan masyarakat tentang adanya kesalahan alamat dalam data penerima hibah pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2018. Ia mengatakan data itu kini sedang diverifikasi.
"Sekarang lagi diverifikasi betul agar tidak salah sasaran," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/11).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta menganggarkan dana hibah Rp 40,2 miliar dalam RAPBD 2018 untuk Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi). Kebijakan itu kini menuai konflik, kantor Himpaudi tidak ditemukan di alamat yang tercantum dalam RAPBD.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Andrianto mengaku, dalam pengajuan proposalnya, Himpaudi menggunakan alamat kantor suami dari ketua Himpaudi DKI yakni Jalan Poltangan Raya No 25 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Proposal itu ditandatangani oleh Ketua Himpaudi DKI, atas nama Yufi AM Natakusumah.
Baca, Anies Sahkan Istrinya Jadi Bunda PAUD DKI.
Sopan mengatakan alamat itu juga pernah dipakai dalam pengajuan dana hibah ke Kementerian Pendidikan RI. Dana untuk Himpaudi DKI yang dikucurkan waktu itu sebesar Rp 94 miliar.
Atas dasar itu, Dinas Pendidikan DKI tidak melakukan pengecekan lagi. "Masak saya harus cek (alamat) satu-satu," ujar dia.
Setelah menuai polemik di masyarakat, Sopan memerintahkan jajarannya untuk mencari tahu alamat tersebut. Hasilnya, dia mengetahui bahwa sekretariat Himpaudi DKI saat ini menumpang di kantor suami ketua Himpaudi.