Senin 27 Nov 2017 12:47 WIB

Ini Alasan PAN Tawarkan Taufik Kurniawan di Pilgub Jateng

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Foto: dpr
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay menyampaikan, sampai saat ini Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 masih dinamis. Masing-masing partai politik masih menimbang dan mengkaji calon terbaik yang akan dimajukan. Kata Saleh, komunikasi lintas partai pun masih terus berjalan, termasuk PAN itu sendiri.

"PAN sendiri saat ini masih terus melanjutkan komunikasi politik dengan berbagai pihak. Komunikasi lintas partai dan juga komunikasi dengan calon-calon yang ingin maju," ungkap Saleh dalam pesan singkatnya kepada Republika, Senin (27/11).

Lanjut Saleh, sebagaimana dengan pilkada lainnya, untuk Pilgub Jawa Tengah, PAN juga berkeinginan agar ada kader yang bisa ikut berkompetisi. Harapannya, jika menang, PAN bisa menyahuti keinginan masyarakat melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan. Kuncinya, tentu dimulai dulu dari memenangkan pilkada.

Oleh karena itu, lanjut Taufik, untuk Pilgub Jateng 2018 mendatang, PAN menawarkan kadernya, Taufik Kurniawan yang menjabat sebagai wakil ketua DPR RI. PAN menilai bahwa Taufik Kurniawan memiliki pengalaman politik yang bisa dijadikan sebagai modal.

Selain pernah menduduki sekjend PAN, Taufik Kurniawan juga sudah punya pengalaman menjadi pimpinan di DPR. "Alhamdulillah, rekam jejak mas TK cukup baik. Wajar jika kami berharap beliau bisa ikut berkompetisi, baik sebagai cagub ataupun Cawagub," terang Saleh.

Meski demikian, kata Saleh, harus diakui bahwa komunikasi yang dilakukan masih sangat cair. Masih terbuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai atau calon-calon yang akan maju. Secara kelembagaan, PAN sangat terbuka untuk berdiskusi dan tukar pikiran dengan semua kalangan.

"Termasuk dengan masyarakat yang ingin memberikan masukan terkait Pilgub di di Jawa Tengah," tutupnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement