Senin 27 Nov 2017 12:28 WIB

Pemuda PUI Nilai Aher Pantas Jadi Kandidat Calon Presiden

Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua Kanan) berbincang dengan Gubernur Sumatra Utara Erry Nurhadi (kedua kiri) saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua Kanan) berbincang dengan Gubernur Sumatra Utara Erry Nurhadi (kedua kiri) saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Pusat Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI) menilai, sosok Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher pantas menjadi kandidat calon presiden (capres) pada Pilpres 2019. Alasannya, Aher telah teruji sukses memimppin Jawa Barat dalam dua periode pemerintahan.

"Sosok Kang Aher bagi Pemuda PUI adalah presiden alternatif di Pilpres Tahun 2019," kata Pengurus Pusat Pemuda PUI Raizal Arifin, disela-sela pelantikan Pemuda PUI Bali, Ahad malam (26/11).

Raizal menuturkan, alasan PP Pemuda PUI menilai Aher pantas menjadi kandidat capres karena telah teruji sukses memimpin Jawa Barat dua periode.  "Baik personal maupun kelembagaan, beliau menyabet 234 penghargaan bergengsi dari presiden maupun institusi kementerian. Baik tingkat nasional maupun internasional," kata dia.

Selain itu, Aher adalah sosok yang cerdas secara keilmuan tapi taktis menangani persoalan-persoalan kekinian.  "Beliau terus belajar, dari S-2 di IPB dan sekarang sekarang program doktoral. Bahkan Yongsan University, Korea memberikannya gelar Doktor Honoris Causa," kata dia.

Dikatakan Raizal, Aher adalah sosok perekat Jawa Barat yang multi etnis multi agama.  "Jumlah penduduk 46.497.175 Juta Jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yang juga menggambarkan sangat beragam masyarakatnya. Mereka bersatu, teguh dalam kebinekaan. Sehingga ini menjadi laboratorium untuk mengelola Indonesia ke depan," kata dia.

Aher juga bisa diterima di semua kalangan terbukti sekarang menjadi MPO PP, FKPPI, AMS dan bahkan diterima oleh NU dan Muhamadiyah. "Dalam pengelolaan APBD/APBN Jabar juga meraih prestasi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama enam tahun berturut-turut sejak tahun 2011," kata dia.

Menurut dia, Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Aher terpilih sebagai Pemerintah Daerah dengan kinerja tertinggi dalam penyelenggaraan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). Sehingga, dengan prestasi yang bisa terus dipertahankan hinggan 2018 itu, Jabar berhak mendapatkan anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha. "Sebuah prestasi yang jarang didapat oleh para kepala daerah," kata dia.

Menyikapi adanya dukungan dari PP Pemuda PUI tersebut yang menilai pantas menjadi capres, Aher enggan memberikan komentar panjang lebar. "Aduh nanti ya," kata Aher saat dimintai tanggapan mengenai hal tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement