REPUBLIKA.CO.ID, MALABAR -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, kegiatan West Java Eco Marathon 2017 yang diselenggarakan di Lapangan Tanara, Pangalengan, Kabupaten Bandung turut mendongkrak promosi wisata di wilayah Bandung Selatan. Salah satunya daerah Pangalengan yang banyak perkebunan teh dan pegunungan.
"Paling nyaman dan pas di Pangalengan, hamparan perkebunan teh. Mudah-mudahan tahun depan bisa di Ciletuh, Palabuhan Ratu," ujarnya di lapangan Tanara, Ahad (15/10).
Ia mengatakan, apapun tema kegiatan yang diselenggarakan harus turut mempromosikan destinasi wisata di wilayah tersebut. Menurutnya, semua lini sektor kini sudah harus dipromosikan dan menjadi lokasi wisata. Seperti pabrik-pabrik yang kini menjadi lokasi destinasi wisata. Ke depan Museum Gedung Sate akan segera dipromosikan sebagai destinasi wisata bagi masyarakat umum.
Aher menuturkan, kegiatan West Java Eco Marathon yang diselenggarakan di area perkebunan teh melintasi pemukiman warga dengan latar pegunungan menjadi unik. Sebab, peserta selain mengikuti marathon diajak untuk akrab dengan alam sekitar.
"Kita ingin dengan kegiatan ini ada kampanye lingkungan. Ada kampanye kepada masyarakat untuk merawat dan menjaga lingkungan. Bayangkan kalau lingkungan kita rusak, maka pasokan kehidupan akan rusak dan kehidupan juga akan rusak," katanya.
Aher mengungkapkan, peserta yang mengikuti West Java Eco Marathon 2017 terdapat yang berasal dari Jepang, Kenya, Perancis, Australia dan negara lainnya. Dimana, total peserta mencapai 1470 orang. Sementara itu peserta 42K mencapai kurang lebih 100 orang dan 200 orang untuk 21K.
Sementara itu, Aki Ni Aki Race Director West Java Eco Marathon 2017 mengungkapkan tantangan dalam marathon kali ini adalah ketinggian dengan paling tertinggi 1700 meter diatas permukaan laut (Mdpl) dan terendah 1300 Mdpl.
"Perbedaan ketinggian berpengaruh kepada stamina peserta. Jalur ini merupakan tempat untuk pelatihan atlet nasional," ungkapnya.
Menurutnya, salah satu atlet nasional turut terdaftar dalam kegiatan West Java Eco Marathon yaitu Jauhari Johan. Katanya saat ini pihaknya menerima semua pelari dari yang belum pernah lari hingga atlet profesional.