Senin 27 Nov 2017 06:06 WIB

Kemendag Sarankan Mataram Buka Sekolah Pasar

 Inspektur Jenderal Kemendag Sri Agustina berkunjung dan berdialog dengan pedagang di Pasar Soak Bato Palembang tempat pelaksanaan Sekolah Pasar dengan pesertanya para pedagang, Kamis (16/11).
Foto: Republika/Maspril Aries
Inspektur Jenderal Kemendag Sri Agustina berkunjung dan berdialog dengan pedagang di Pasar Soak Bato Palembang tempat pelaksanaan Sekolah Pasar dengan pesertanya para pedagang, Kamis (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sihard Hadjopan Pohan menyarankan Pemerintah Kota Mataram, melaksanakan program sekolah pasar.

"Sekolah pasar artinya, memberikan pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada pedagang sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia," katanya di sela menghadiri kegiatan "Festival Pasar Rakyat" di Pasar Dasan Agung, Kecamatan Sepalarang, Kota Mataram, Ahad (26/11).

Menurutnya, sekolah pasar ini dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pedagang di pasar tradisional, dan pemerintah daerah bertugas menfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan pedagang dengan lembaga atau instansi pemerintah dan pihak swasta terkait. Misalnya, pedagang membutuhkan pembinaan dan informasi mendapatkana kredit atau pinjaman di bank. Peran pemerintah daerah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga perbankkan untuk memberikan informasi.

"Dengan demikian, pedagang bisa mendapatkan informasi yang baik dan benar sehingga mudah mengajukan pinjaman," katanya.

Begitu juga, ketika pedagang ingin mendapatkan stok barang-barang dengan harga murah, pemerintah daerah dapat membantu pedagang dengan mengundang para distributor agar terbuka peluang kerja sama. Selain itu, lanjutnya, terkait dengan sistem penataan barang dagangan, pembukuan, atau manajemen perdagangan serta peningkatan sumber daya (SDM), pendagang di pasar tradisional juga perlu mendapatkan pelatihan.

"Untuk bidang itu, pemerintah daerah bisa mengajak sejumlah retail modern agar bisa memberikan mereka pembinaan. Minimal satu bulan sekali, selama dua atau jam," ujarnya.

Dengan adanya sekolah pasar itu, diharapkan mampu meningkatan omzet pedagang, dan pedagang juga bisa melayani konsumen dengan baik. Ia mengatakan, apabila pedagang di pasar tradisional sudah mampu memberikan pelayanan yang baik, bisa menjaga kebersihan, keamanan dan kenyaman masyarakat, maka apa yang menjadi tujuan bersama yakni mengajak masyarakat kembali ke pasar tradisional bisa tercapai.

"Program sekolah pasar itu sudah diterapkan dibeberapa daerah, diantaranya Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatera Selatan," ujarnya.

Harapannya, ke depan program sekolah pasar dapat diterapkan oleh Pemerintah Kota Mataram sebagai salah satu tindak lanjut dari kegiatan Festival Pesta Rakyat yang baru pertama digelar di Nusa Tenggara Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement