Sabtu 25 Nov 2017 19:04 WIB

PVMBG Terus Analisis Erupsi Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pengungsi Gunung Agung turun dari truk setibanya di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali, Selasa (21/11).
Foto: EPA-EFE / Made Nagi
Sejumlah pengungsi Gunung Agung turun dari truk setibanya di tempat penampungan GOR Suwecapura, di Klungkung, Bali, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus menganalisis erupsi Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, Sabtu (25/11).

Letusan kedua terjadi pada pukul 17.20 WITA terpantau dari Stasiun Dukuh secara visual pada pukul 17.30 WITA dari Daerah Culik dan Batulompeh ke arah barat - barat daya.

"Hingga saat ini PVMBG masih terus menganalisis erupsinya," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis, Sabtu (25/11).

Sutopo mengatakan tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan dan vulkanik gunung suci umat Hindu Bali itu setelah erupsi petang ini. Status Gunung Agung tetap siaga atau level tiga.

Rekomendasi PVMBG tetap sama, yaitu larangan mendekati zona merah yang berada dalam radius enam hingga 7,5 kilometer (km) perluasan area sektoral ke utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya. Masyarakat sekitar Gunung Agung, kata Sutopo diimbau tetap tenang, tidak panik, dan isu-isu menyesatkan.

"PVMBG akan terus memberikan informasi terkini," katanya.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Bali mencatat penurunan jumlah pengungsi dari 25.997 jiwa yang tersebar di 229 titik pengungsian menjadi 25.016 jiwa yang tersebar di 224 titik. Jumlah pengungsi di Karangasem mencapai 11.655 jiwa di 91 titik pengungsian.

Berikutnya adalah pengungsi di Buleleng (3.782 jiwa di sembilan titik), Klungkung (2.864 jiwa di 31 titik), Bangli (124 jiwa di satu titik), Tabanan (766 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (3.174 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (630 jiwa di 37 titik).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement