REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bisnis Produk Hankam Pindad Widjajanto mengatakan, pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah kendati senjata buatan mereka membawa kontingen TNI Angkatan Darat (AD) menjadi juara di kegiatan The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM). Kualitas dan ketahanan senjata menjadi perhatian utamanya.
"Kegiatan AARM ke-27 ini merupakan bentuk manifestasi dukungan dari kami industri pertahanan dalam negeri. Dengan kerja keras saudara kita di tim TNI AD, ternyata senjata buatan putera-puteri bangsa tidak mengecewakan," ungkap Widjajanto di Base Ops TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/11).
Widjajanto menerangkan, dalam kegiatan AARM yang dilakukan di Singapura itu, kontingen TNI AD menggunakan amunisi buatan Pindad. Bukan itu saja, dalam salah satu kategorinya, atlet penembak menggunakan senjata buatan mereka, yaitu SS2-V4 Heavy Barel dan SS2-V2.
"Amunisi semua buatan PT. Pindad. Soal penembakan, ke depannya kami masih memiliki pekerjaan rumah, yaitu peningkatan kualitas dan endurance," tutur dia.
Ia menjelaskan, itu semua akan dilakukan mengingat hal itulah yang menjadi masukan dari tim penembak. Masukan tersebutlah yang akan dijadikannya benchmark untuk bagaimana membuat senjata yang bagus. "Untuk pasukan organik maupun pasukan kompetisi ini memerlukan keahlian dan dedikasi. Kami juga sangat berterimakasih dengan dukungan seluruh pimpinan. Kami apresiasi (kontingen TNI AD) dukungan dalam bentuk material," kata Widjajanto.
Sebelumnya, kontingen TNI AD yang mengikuti lomba AARM tiba di Jakarta pada Jumat (24/11). Mereka merupakan tim yang sudah bisa memastikan posisi juara umum sejak hari keempat.
"Ini prestasi terbaik dari Kontingen TNI AD pada lomba tembak sejak 1991. Sehingga, pada hari keempat sudah bisa memastikan menjadi juara umum," ujar Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Richard Tampubolon mewakili Komandan Jenderalnya di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Halim, Jakarta Timur, Jumat (24/11).