REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Departemen Penjualan PT Angkasa Pura (AP) I Iwan S Libere mengatakan Bandara Lama Sultan Hasanuddin, Maros, akan dikembangkan menjadi terminal khusus melayani penerbangan internasional.
"Tahun 2020 kita akan bangun terminal baru, bandara lama akan kita kembangkan khusus untuk penerbangan internasional, haji, umrah, dan pesawat carter," kata Iwan yang ditemui di Makassar, Kamis (23/11).
Sementara Bandara Sultan Hasanuddin yang saat ini beroperasi akan digunakan khusus untuk penerbangan domestik. Anggaran untuk pengembangan bandara lama tersebut, kata dia, sepenuhnya akan dibiayai sendiri oleh AP I.
"Nominalnya belum bisa kami sampaikan, yang pastinya besar," tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan bandara lama tersebut dilakukan mengingat besarnya jumlah jamaah umrah yang berangkat ke Arab Saudi dari Kota Makassar. "Jumlah jamaahnya memang sangat besar, apa lagi kita diberi jatah tidak terbatas untuk memberangkatkan jamaah umrah dari Makassar," jelasnya.
Nantinya, bandara tersebut juga akan memfasilitasi jamaah umrah dan haji yang berasal dari Kawasan Timur Indonesia. "Jadi kalau dulu lewat Surabaya atau Jakarta, kita fasilitasi dari Makassar saja," ujarnya.
Beberapa penerbangan internasional yang langsung ke Jeddah, kata dia, juga sudah masuk ke Makassar, seperti Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. "Bandara tersebut akan memiliki kapasitas hingga lima juta penumpang pertahun," ujarnya.