Kamis 23 Nov 2017 13:35 WIB

Menko PMK: Pentingnya Gotong Royong dalam GERMAS SAPA

 acara pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) di Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah.
Foto: Istimewa
acara pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) di Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) hari ini memberikan arahan pada acara pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) di Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah.

Dalam arahannya Menko PMK menekankan pentingnya gotong-royong semua pihak untuk mewujudkan masyarakat sadar pangan aman. "Apa yang kita lakukan adalah hal-hal yang berkaitan dengan upaya promotif prefentif, dari hulu sampai hilir atau hilir ke hulu, dan itu hanya bisa dilakukan secara bersama sama," tegas Menko PMK.

Sebelumnya, Menko PMK juga mengapresiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah menginisiasi GERMAS SAPA sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan pangan aman guna meningkatkan derajat masyarakat hidup sehat.

Menurut Menko PMK, keberhasilan dari GERMAS SAPA selain dilakukan oleh Kementerian dan Lembaga melalui kampanye yang telah dilaksanakan, juga memerlukan inisiatif dari masyarakat untuk mensukseskan gerakan ini. Saat ini perkembangan produk industri pangan olahan mengalami peningkatan yang pesat dan menjanjikan.

Namun, perkembangan pasar produk olahan tersebut tidak diikuti dengan jaminan aspek keamanan pangan karena sering kali lebih mementingkan aspek keuntungan. Karenanya, Menko PMK berpesan agar jajanan atau makanan yang dijual di pinggiran jalan juga mengutamakan aspek kesehatan.

"Bagaimana caranya supaya makanan tersebut tetap enak namun tetap sehat. Ini yang paling penting. Karena kalau kita melarang mereka berjualan artinya kita menghentikan penghasilan mereka. Tentu itu tidak menyelesaikan masalah," jelas Menko PMK.

Menurutnya yang terpenting dari GERMAS SAPA adalah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Menko PMK dalam hal ini mendorong BPOM untuk selalu melakukan sosialisasi dan edukasi secara lebih luas dan intensif.

Menko PMK menyebutkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan mensosialisasikan gerakan masyarakat 'isi piringku'. Kepada awak media Menko PMK menyampaikan bahwa ‘Gerakan Isi Piringku’ merupakan gerakan makan makanan yang sehat, seimbang, dan bergizi. Gerakan ini akan disosialisasikan melalui sekolah-sekolah dan masyarakat tentunya sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerahnya masing-masing.

"Misal kalau daerah yang makan ubi, ya silakan makan ubi, jika nasi ya makan nasi," jelas Menko PMK. Pada kesempatan ini, Menko PMK turut mengajak seluruh stakeholder agar turut mengawasi produk makanan mulai dari produksi, peredaran sampai pada konsumsi.

"Dimulai dari diri sendiri, kemudian diterapkan dalam keluarga dan masuk dalam kehidupan sehari hari. Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, saya canangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan pada hari ini. Mari bergerak bersama menuju Indonesia sadar pangan aman," tutup Menko PMK.

Usai memberikan arahan Menko PMK melakukan acara seremonial tumbuk lesung didampingi oleh Kepala BPOM, Ketua umum PP Bhayangkari, Ketua Umum Penggerak PKK Pusat, Ketua Umum Kowani, dan Ketua Umum Apeksi. Selanjutnya Menko PMK meresmikan penambahan zat pemahit pada formalin yang ditandai dengan penuangan zat pemahit kedalam drum yang berisi formalin. Menko PMK juga melalukan peninjauan di Mockup Pasar Aman Sehat dan Pameran Informasi.

Pada acara tersebut, Menko PMK sekaligus memberikan penghargaan bagi desa pangan aman dan pasar aman dari bahan yang berbahaya yang terdiri dari Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota dan Pasar. Selain itu Menko PMK juga melakukan Penyerahan Test Kit kepada Asparindo; Education Kit kepada perwakilan Sekolah; UMKM Kit kepada Perwakilan UMKM; PKK Kit kepada Ketua TP PKK; Pramuka Kit kepada Kwarnas Pramuka, serta Bhayangkari kit kepada Ketua Umum Pengurus Bhayangkari Pusat; dan Dharmapertiwi Kit.

Hadir dalam kesempatan ini Kepala BPOM, Penny K. Lukito; Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey; Wagub Sulawesi Barat, Enny Anggraini; Ketua Umum PKK Pusat, Ketua Umum Kowani, Ketua Umum PP Bhayangkari, para tokoh agama dan masyarakat, serta pelajar. Turut pula mendampingi Menko PMK, Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan, Kemenko PMK, Sigit Priohutomo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement