REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang menimpa Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Banjir juga menyebabkan 643 kepala keluarga (KK) terdampak langsung. Banyak rumah warga yang luluh lantak akibat diterjang banjir pada Sabtu (18/11).
Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kamrussamad menyatakan turut empati atas penderitaan yang dipikul saudara sebangsa. "Kami atas nama Majelis Nasional KAHMI, telah menyerahkan bantuan ke Bakornas LTMI PB HMI, dan MD Kahmi Lotim untuk disalurkan ke Korban di lokasi," ujar Kamrussamad, Rabu, (22/11).
Bantuan tersebut dalam bentuk 100 dos mie, satu ton beras, dan 100 selimut. Berdasarkan pantauan tim KAHMI dan Bakornas LTMI PB HMI dari berbagai sumber, tercatat empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur mengalami banjir. Keempat kecamatan itu meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra, dan Kecamatan Sakra Barat.
"Daerah yang paling parah mengalami banjir adalah Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa," kata Kamrussamad.
Ke-10 desa mencakup Setungkep Lingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, dan Ketangge Jeraeng. Lalu, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.